Info update
Loading...
Senin, 22 Februari 2016

Tanah Anggota Veteran Di Rampas Dengan Cara Halus

TARAKAN (MEDIA INDONESIA HEBAT) Kisruh tanah milik anggota Veteran Cabang Tarakan semakin berlarut-larut. Pasalnya tanah yang digarap dan di keloloh anggota Veteran Cabang Tarakan kian rumit. 
Anggota Veteran akan menghadap ke Balaikota Tarakan dalam waktu dekat ini. Para Veteran rencana menemui Walikota, Sopian Raga untuk mengadukan perihal penyorobotan tanah milik veteran oleh PT CSDA beberapa tahun lalu.

Menurut 40 anggota Veteran, yang tergabung dalam kelompok nelayan Bina bahari bahwa tanah yang dikuasainya selama berpuluh-puluh tahun itu dirampas dengan cara menggugat dipengadilan.

Pada hal tidak ada dasar yang kuat sebagai mana syarat dan tata cara kepemilikan tanah. PT CSDA tidak perna menempatinya, apalagi menggarapnya.
Sementara anggota Veteran yang berdarah-darah menggarap tempat itu sampai bisa menjadi tanah pemukiman. Bisa dibayangkan ketika digarap tanah tersebut penuh perjuangan. Tanah yang dipenuhi hutan-belantara dan binatang buas masih hidup didalamnya.

Di saat sudah bagus keadaan tanahnya, dan mungkin tau akan mahal harga tanah di lokasi tersebut. Sehingga banyak bernafsu memiliki tanah yang terletak di daerah Tarakan Timur tersebut.

Tidak perduli apakah tanah tersebut ada orang yang berdarah-darah mengusahakan saat dirintis tanah tersebut sampai menjadi tempat pemukiman seperti saat ini, ujar Jafar Jalsa kepada wartawan Media Indonesia Hebat baru-baru ini.

Anggota Veteran ini sekalipun usianya sudah menginjak 73 tahun lebih, Jafar Jalsa sangat bersemangat menceritakan perihal yang dialami anggota veteran yang berjumlah 40 orang itu.

Bahkan dia menceritakan ketika melawan penjajah. Begitu susahnya, tapi ketika merdeka, anggota Veteran yang berjumlah 40 orang termasuk dirinya kok dijajah bangsa sendiri, dengan cara merampas tanah melalui gugatan ke pengadilan.

Dikatakan bahwa melawan orang berduit, atau pengusaha pastilah sulit bagi kami yang hanya hanya anggota Veteran. Hidup bermata pencaharian petani nelayan, yang tergabung dalam Bina Bahari, tutur Jafar Jadsa.

Demikian juga yang dikatakan salah satu anggota Veteran lainnya, Amir Kallo bertutur bahwa dulu ketika digarap tanah yang terletak di Tarakan Timur itu begitu susahnya, penuh perjuangan seperti halnya ketika kita berjuang lawan penjajah.

Begitu beratnya saat mengusahakan tanah tersebut. Hutan belantara, tanah yang berlubang dalam, tidak merata, masih banyak hewan buas yang siap menerkam dulu. Namun setelah keadaan tanahnya bagus dan kami huni sudah berpukuh-pukuh tahun tiba-tiba saja ada orang berduit menuntut kami lalu membawa kami ke pengadilan.

Beruntunglah Allah Maha Adil karena yang mereka tuntut, tidak ada hubungannya dengan tanah kami. Karena tanah yang di gugatnya berada di lokasi Tarakan Barat, dengan luas keseluruhannya mencapai 400 hektar lebih.

Sementara tanah kami hanya memiliki 180 hektar lebih, yang terletak di Tarakan Timur, ujar Amir Kallo di warkop baru-baru ini. Lebih jauh dikatakannya bahwa dalam waktu dekat bersama 40 anggota Veteran yang tergabung dalam kelompok nelayan Bina Bahari, akan menghadap ke Walikota Tarakan.

Tak lain untuk mendapatkan kepastian dan penjelasan perihal tanah kami yang terletak di Tarakan Timur tersebut, tegas Amir Kallo bersemangat.
Anggota Veteran ini sekalipun usianya sudah lanjut usia, namun Amir Kallo masih kelihatan segar dan bersemangat.

Kalau mengenang perjuangannya bersama kawan-kawan dulu begitu susahnya hidup, tapi sekarang katanya serba muda dan gampang, tuturnya. Sementara pihak PT CSDA saat dihubungi tak satu pun yang mau memberikan klrifikasinya kepada wartawan . (Kadir Sijaya)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top