Info update
Loading...
Kamis, 23 Februari 2017

Kemenangan Mahal Dan Masih Tergantung Di Awan-awan, Karena Berujung Di Mahkamah Konstitusi


Kemenangan pasangan nomor 2 "Berua Baji"Ustaz H. Syamsari Kitta-H.Ahcmad Dg Se're lewat keputusan Sidang Pleno KPU Takalar masih berada di awan-awan, sekaligus menyebrangi lautan biru.

Penantian yang sangat melelahkan, setelah hasilnya ada didepan mata dan bisa diraih. Tentu kebahagiaan dan kegembiraan menyelimuti segenap pendukung warga Takalar secara umum.

Namun semuanya redup bahkan terasa hambar karena kemenangan itu masih belum bisa diraih seketika. Sangat menegangkan, sedikit emosi dan merasa was-was, karena masih "menyangkut" di awan biru sekaligus menyebebrangi lautan.

Kemenangan yang sudah disambut gegap gempita, penantian yang begitu mahal harganya ternyata tak semuda membalikkan telapak tangan untuk diraih .

Betul, pencapaian kemenangan sudah memberikan euforia yang luar biasa menyusul hasil sidang pleno KPU, menang dengan jumlah suara yang meyakinkan sekalipun selisih yang mencapai 2023 suara, kata orang beda tipis dari jumlah suara pemilih di Takalar.

Saat ini, ada baiknya kita semua dan para pendukung hanya bisa berdoa, tugas rakyat pada dasarnya sudah selesai. Memilih dan memberikan suaranya kepada dukungan hati nuraninya.

Rakyat sudah maksimal perjuangannya, datang ke TPS menentukan pilihannya. Hal ini terlihat, menyusul kemenangan SK-HD dengan selisih suara tertinggi dari petahana Bur-Nojeng. Semoga tak ada lagi benturan antar rakyat, karena siapapun yang terpilih maka itulah hasil perjuangan rakyat yang harus di hormati

Kemenangan mahal, sekali gus kemenangan yang bergengsi, karena mampu menaklutkan tembok berlin. Incumben tak berdaya di depan KPU dan Panwaslu di Sidang Plenonya, 22/2 lalu.

Namun kemenangan itu, tak begitu muda diraih, karena pada akhirnya tersaji dihadapan rakyat Indonesia lewat gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena kemenangan itu dianggap tidak adil karena ada sejumlah pelanggaran pilkada yang ditengarai sangat merugikan pasangan nomor 1, Naciniki mata.

Sejumlah pelanggaran tak diindahkan oleh KPU dan Panwas, ketika tim Bur-Nojeng melaporkannya. Akibatnya berujung ke MK. Dalam proses ini tentu tenaga dan pikiran terkuras didalamnya.

Tapi apapun hasilnya, dan siapapun pemenangnya rakyat Takalar harus tabah dan tetap bersatu. Karena sebuah perlombaan pasti ada menang dan ada yang kalah.

Yakinlah, kemenangan yang diraih adalah milik semua, kemenangannya rakyat, karena pemerintahan itu dari rakyat dan kembali ke rakyat.(Catatan Ketua Mappilu-Lippi-KS)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top