Info update
Loading...
Rabu, 14 Maret 2018

Nenek Rossi Yang Hidup Sebatang Kara, Dapat Bantuan Pemerintah

Rosi, Nenek yang hidupnya Sebatang Kara Akhirnya Dapat Bantuan Pemerintah. Takalar, KaryaindonesiaNews.com-Hidup sebatang kara memang tidak seorangpun yang pernah membayangkannya. Seperti inilah nenek yang bernama Rosi, hidupnya sebatang kara. Dengan mata berkaca-kaca, dan menahan rasa haru yang mendalam, warga Dusun Bonto Pa’ja, Desa Bontomanai, Kecamatan Mangngarabombang, Kabupaten Takalar ini mengucap rasa syukur yang mendalam. Dirinya bersukur, lantaran pihak pemerintah menyambangi rumahnya sekaligus memberi bantuan. Jasa Pak Catatlah sehingga nenek ini mendapatkan bantuan, dirinya sangat berterima kasih katanya. yang suruh,ungkap nenek berusia 68 tahun ini dalam dialeg Makassar saat ditemui di gubuknya yang sama sekali tidak layak huni, Rabu, 14 Maret 2018. Diketahui, Rosi selama ini hidup serba kekurangan, yang memenuhi kebutuhan sehari-harinya dari belas para tetangganya. Tidak jarang, nenek ini harus memungut sisa-sisa gabah usai petani memanen padi. Dari gabah sisa inilah dia menyambung hidupnya yang kian hari semakin rentah. Hal yang sama, saat dirinya sakit. Untuk memenuhi biaya periksa dan obat di Puskesmas dia harus berutang ketetangganya. Camat Mangngarabombang, Mappaturung, S.Sos mengaku pemberian bantuan tersebut dari Dinas Sosial Takalar. “Iyya setelah saya laporkan, Dinas Sosial langsung turun menyerahkan bantuan, berupa sembako,selimut dan tikar”. Dia juga menjelaskan bahwa akan mendata semua rumah yang tidak layak huni di semua desa dan kelurahan di kecamatan Mangngarabombang  dan melaporkan ke kabupaten sebagai langkah reaksi cepat atas masih adanya warga miskin yang belum terdata. Saat ditemui terpisah, Kepala Desa Bontomanai, Agus Salim menjelaskan bahwa kondisi Rosi sudah pernah dilaporkan ke Dinas Sosial, hanya saja baru saat ini mendapat bantuan. “Dengan adanya batuan dari dinas sosial, saya merasa bangga karna itu menandakan bahwa apa yang selama ini saya usulkan (warga miskin) ke dinas sosial setiap tahunnya itu betul ada dan semua ini juga berkat kerjasama dari teman-teman pendamping desa,” ungkapnya Lanjut Kades Bontomanai bahwa pihaknya juga memproritaskan bantuan rumah kumuh yang tidak layak huni dan tentunya semua ini sudah di bicarakan di musyawarah desa yang di hadiri oleh masyarakat. “Jadi tahun yang lalu itu sudah saya data sekitar 50 rumah di dua dusun dengan anggaran minimal 1 juta rupiah tiap rumah dan insyaallah kedepannya saya akan mendata semua setiap dusun karna di tahun yang lalu itu baru memulai,” bebernya. Terkait bantuan rumah layak huni untuk Rosi, melalui Dana Desa, Agus mengatakan akan membicarakan kembali dengan pemilik lahan tempat Rosi mendirikan gubuk. “Harus ada persetujuan pemilik lahan, karna lahan yang ditempatinya itu bukan lahan miliknya”. Sementara, Pendamping Lokal Desa (PLD) Bontomanai, Iskandar menegaskan akan memaksimalkan pendampingan untuk peningkatan ekonomi bagi warga miskin. Diantaranya dengan melibatkan warga miskin dalam sejumlah kegiatan pembangunan melalui Program Padat Karya Tunai (PKT) dan mendorong lahirnya kegiatan ekonomi skala lokal desa melalui pendirian badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)./KaryaindonesiaNews.com/Araswandylira/Kadir Sijaya)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top