Info update
Loading...
Senin, 12 Maret 2018

Realisasi Program Sapi Sudah Mulai Dilaksanakan

TAKALAR, KaryaindonesiaNews.com, Mantap- P22 yang masuk dalam zona utama Program Bupati Takalar, H.Syamsari Kitta- H. SE'RE, kini satu persatu dinikmati rakyat Takalar. 
Khusus untuk pembagian sapi, setiap Kepala Keluarga (KK), dapat satu ekor sudah mulai berjalan. Semoga dalam satu periode ini semuanya terealisasi. 

Untuk masyarakat Takalar diharapkan bersabar menunggu giliran. Karena yang pasti program ini akan berjalan sebagai mana yang diharapkan Bupati dan masyarakat.

 diakumulasi dalam P22 ini sangat realistis. Takalar akan jadi sentral produksi ternak sapi yang ada di Sulsel dan ini sangat sinergitas  dengan program pemerintah pusat, dan Pemprov Sulsel dan Pemda Takalar.
Berdasarkan data dari Dinas Peternakan Sulsel, dari 24 kabupaten kota di Sulsel Inseminasi Buatan (IB) realisasi Januari Hingga maret 2018 Takalar peringkar pertama.
Tentunya prestasi ini  atas kerja keras Pejuang UPSUS SIWAB yang terdiri dari  16 orang petugas IB (Inseminasi Buatan) untuk  triwulan I Takalar yg terbaik di sulsel. 
Bupati bersama wabup tentu akan melihat dan mendengarkan apa yang menjadi keluhan rakyat selama ini. Dengan masing-masing target capaian IB setiap kab/kota yang dapat jatah, maka tidak ada jalan lain kecuali harus mensukseskannya.
Selain itu kita berdasarkan luas wilayah populasi ternaknya”jelas Mantan Lurah Pappa  Dody Riyansaputra, S.IP. Alhamdulillah semoga Takalar bisa menjadi contoh dalam keberhasilan ini.
PETERMANOW terjaga untuk jadi yang terbaik untuk seluruh kab/kota terima kasih buat kerjasama,  bahu membahu kepada para Pejuang Upsus Siwab dan Petermanow di kabupaten Takalar,” katanya. Selasa, (13/3/18).
Lanjut Dody, target selama 1 tahun Takalar diberi jatah 3.100 akseptor (sapi) untuk di IB (Inseminasi Buatan).
“Tentunya kami berharap dari  3.100 akseptor IB bisa bunting di atas 40% saja atau kurang lebih 1.240 ekor kebuntingan. Dari 1.240 ekor bunting ini bisa memproduksi 1.000-an ekor kelahiran sapi,” harap Dody.
Ini merupakan suatu kesyukuran buat kami terutama para peternak, secara ekonomi kesejahteran masyarakat bisa lebih baik lagi.
Karena sapi pasangan IB yang kami lakukan terdiri dari  bibit-bibit unggul BBIB (Balai Besar Inseminasi Buatan) dari Singosari dan Lembang dengan jenis limosin, simental, angus, dan brahman.
“Sehingga  nilai jualnya mencapai puluhan juta per ekor di usia 1 tahun, ditaksir harga minimal. 10 jt/ekor dikali 1000 ekor hasilnya tentu mendapat Rp 10 millayar,” urainya. Dikatakannya bukan uang sedikit kalau kalau dikelola secara profesional.

Lebih jauh dikatakan bahwa, P22 Bupati akan segera terlaksana sesuai harapan, hanya saja kita butuh waktu dan bersabar, jelasnya.(Kadir Sijaya/KaryaindonesiaNews.com)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top