Info update
Loading...
Senin, 18 Juni 2018

Ayahku bukan Pembohong. Oleh Putri Nurdin Abdullah

Bantaeng, Karya Indonesia News.com- Ungkapan rasa seorang anak terhadap ayahnya, terzalimi didepan matanya, "Ayahku bukan Pembohong".
Oleh Putri Nurdin Abdullah
Ada yang pernah baca buku tere liye? Judulnya Ayahku (bukan) pembohong.
Ceritanya tentang Anak yang dididik dan dibesarkan dengan cerita-cerita Ayahnya.. Seiring berjalannya waktu, si anak mulai meragukan cerita Ayahnya hingga timbul kebencian sampai akhirnya kebenaran terungkap dan membuat si anak sadar bahwa Ayahnya berkata benar.

Hal yg saya syukuri dalam kehidupan saya adalah hanya segelintir orang di luar sana yang berkata “Ayah saya pembohong”, bukan saya... bukan adik-adik saya.

Saya dan adik-adik dibesarkan dengan kondisi yang layak dan cukup, namun dari cerita Ayah, kami belajar bahwa kehidupan Ayah kami dulu tidak seberuntung kami.

Dibesarkan oleh Kakek kami yang seorang tentara dengan pendapatan pas-pasan membuat Ayah kami sejak SMP, membersihkan sekolah demi membayar uang sekolah. Berkeliling daerah naik mobil untuk motret orang untuk buat KTP demi melamar mama.

Sampai saat saya lahir hampir ga bisa ditebus keluar rumah sakit karena duitnya kurang, padahal mama anak rektor UNHAS saat itu , tinggal minta duit ke mertua kok susah amat pa ? Tapi ayahku tidak lakukan itu, dia mandiri  dan tak mau susah kan orang walau mertuanya sendiri.

Jadi kami sebagai anak, sangat faham jika melihat banyak team dan simpatisan yang gemes melihat Ayah kami yang kalem walaupun banyak dihujat bahkan difitnah. Ayah kami pernah merasakan hidup sebagai masyarakat yang ingin diperjuangkan dan diperhatikan oleh pemerintah.

Maka sekarang, menanggapi fitnah dan hujatan disadari sebagai hal yang sia-sia. Anggaplah sikap ini sebagai suatu pembelajaran politik yang ditawarkan ayah saya. bahwa cara2 menjatuhkan kandidat dengan menyebar fitnah adalah cara lama yang sama sekali tidak memberi edukasi kepada masyarakat.

Saya pun pernah iseng bertanya,
“Pa, ga mau serang balik nih?” lalu dijawab,
“Buat apa?”
“Biar next mereka ga seenaknya...”
“Negara bukan hanya butuh politikus tetapi juga negarawan yg bisa menjadi teladan. Karena menurutnya hanya Allah tempatnya bersandar dari segala tuduhan fitnahan dan cercahan, Allah ga buta Onech.

Happy fathers day papa. Oleh Putri Nurdin Abdullah-( Karya Indonesia News.com-KS)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top