"Waspadai Politik Uang, Pulpen Cukong” Dan Mafia Politik Bisa Mengancam Suara Hati"
Makassar, Karya Indonesia News.com- Waspadalah, "Karena pesta rakyat yang akan memasuki hari tenang dikawatirkan banyak kalangan bersiliuran Politik Uang, Pulpen Cukong” dan Mafia Politik bisa mengancam suara hati pemilih .
Segala cara memang disinyalir sedang diusahakan kelompok “cukong” untuk memenangkan calon tertentu di Pilgub Sulsel 27 Juni mendatang.
Selain diduga menyiapkan dana segar hingga 100 miliar melalukan politik uang, juga punya modus lain untuk mengubah dukungan rakyat saat pencoblosan.
Salah satunya melalui pulpen yang didatangkan dari China. Pulpen yang konon mencapai ribuan tersebut akan digunakan saat proses rekapitulasi atau penghitungan suara di tingkat TPS jika oknum penyelenggara ikut bermain.
Pulpen tersebut, tintanya bisa hilang saat kertas dipanasi. Sehingga memberi ruang mengubah hasil asli yang dicatat, dengan cara mengisi ulang sesuai jumlah suara yang diinginkan.
Terkait modus itu, Ichsan Yasin Limpo mengaku juga sudah mendengar kabar tersebut. Sehingga ia mengingatkan penyelenggara, agar mewaspadainya.
Ia meminta KPU mengantisipasi itu. Salah satunya caranya, hasil penghitungan di formulir yang sudah ditandatangani saksi setelah penghitungan harus ditutupi plaster bening agar tidak memberi ruang siapapun yang mau mengubahnya.
"Plaster itu tidak akan mengganggu (C1 dan C2) dan tidak mengubah format. Akan tetapi, plaster itu bisa mengamankan sehingga tidak ada pihak yang bisa mengubah-ubah angkanya,”jelasnya, saat ditanya usai Dzikir dan doa di Lapangan Karebosi Makassar, Sabtu (23/6/2018) sore.
Sehari sebelumnya, Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) menegaskan akan mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kedatangan kubu nomor urut empat ini guna meminta KPU siaga dalam mengantisipasi berbagai kecurangan yang berpotensi terjadi sebelum dan setelah hari pencoblosan, 27 Juni mendatang.
Saya dengar informasi sudah ada cukong-cukong yang berdatangan dari luar Sulsel untuk membantu paslon tertentu. Saya ingin ajukan ke KPU. Kalau ada yang berteriak "jekkong".
Ada mau curang, ada mau ubah-ubah C1 dan C2 (menurut) informasinya, maka saya dan Andi Mudzakkar sepakat untuk meminta kepada KPU agar (hasil) rekap yang sudah ditandatangani oleh saksi-saksi di TPS agar ditempelkan plaster bening di atasnya," tegas IYL.
Sementara HM Sabir saat dikonfirmasi perihal mantan pekerja proyeknya yang merasa tertipu, H
Sabir tak mau mengangkat selularnya. (Kadir Sijaya /KIN.com)
0 komentar :
Posting Komentar