Info update
Loading...
Selasa, 10 Juli 2018

Gawat, Kepsek SMP Neg 1 Sungguminasa Sodorkan Tanda Tangan Untuk Bayar Rp 500 Ribu.

Gawat, Kepsek SMP Neg 1 Sungguminasa Sodorkan Tanda Tangan, Untuk Bayar Rp 500 Ribu kepada pengolola kantin .

"Gambar atas, keadaan Kantin yang berada di lantai 3 dan gambar  bawa keadaan tangga yang dilewati ketika menuju kantin dilantai 3" ini sangat membahayakan bagi siswa.
SMP Neg 1 Sungguminasa Gowa

Gowa, Karya Indonesia News.com- Sejumlah pengelola Kantin SMP Neg 1 Sungguminasa, merasa diberatkan oleh pihak Kepsek. Ironisnya sang bendahara juga ikut-ikutan "memalak" pembayaran setiap harinya. Ada yang membayar Rp 25 ribu, ada juga membayar Rp 35 ribu dan Rp 40 rib rupiah perkantin.

Sebanyak 7 kantin yang selama ini merasa terbenani sejak pergantian kepsek ke Pak Baharu, ujar ibu-ibu kantin. Bahkan pengelola kantin perna dipanggil oleh kasek, lalu kita disodorkan tanda tangan yang isinya dalam kertas tersebut setiap pengolola kantin diharuskan bayar Rp 500 ribu, namun pihak kantin menolaknya dengan alasan kita tidak mampu bayar.

Pokoknya sejak pak Baharu jadi Kasek di sekolah ini, kita resah dengan aturannya, kita dipaksa menempati lantai 3, pada hal bangunan itu sudah goyang, retak lantainya dan berdiri sendiri di lantai 3 itu, sehingga bangunannya goyang ketika ada orang di atas, ujar ibu-ibu kantin kepada Jurnalis media ini.

Pada hal sebelumnya, waktu almarhum Haji Rahman dan bapak H Sarea tidak ada beban, karena tidak ditarget, hanya seihklasnya saja. Namun belakangan sejak SMP Neg 1 Sungguminasa ini dinahkodai Baharu S.Pd, semua pengelola kantin merasa diberatkan.

Sedangkan Andi Palalangi  turut ikut memberi beban dengan mengambil kepada pengololah kantin setiap harinya, melalui Dg Ngalle atas suruhan Andi Palalangi, beber ibu kantin yang tak ingin ditulis namanya.

Dikatakan, bahwa kami semua yang selama ini mengolola kantin selama puluhan tahun, bahkan ada yang sudah berjualan selama 25 tahun, baru kami ini merasakan beratnya mencari uang recehan.

Perlakuan Kepsek tersebut berimbas kepada lingkungan warga setempat sekolah tersebut yang sudah tidak nyaman dengan kebijakan Baharu, ungkap warga depan sekolah. Jangan karena merasa terlindungi dengan salah satu pejabat teras di Gowa, lalu berbuat apa saja, tidak peka dengan lingkungan sekolah, maupun orang-orang yang sudah lama bermitra dengan Kasek terdahulu.

Semua siswa merasa senang karena tidak capek naik turun sekaligus tidak membahayakan diri siswa, namun entah bagaimana kebijakan kasek  Baharu , pindah naik di lantai 3 pada hal lantai 3 yang yang dimaksud itu sangat berbahaya karena keadaan lantai retak dan didingnya. Ini sangat membahayakan siswa.

Bahkan Pak Kadis Gowa, DR Salam perna melihat langsung keadaan kantin di SMP Nge 1 itu. Kadis sarankan agar jangan berjualan dilantai 3 , cukup lantai dasar saja, biar anak~anak aman, beber ibu kantin lagi.

Sementara Kasek SMP Neg 1, Baharu, S.Pd saat berusaha dikonfirmasi di ruangannya yang bersangkutan tidak ada ditempat, beliau lagi sedang ada acaranya, jawab bendahara andi Palalangi, yang sedang kedapatan bagi-bagi uang dari dana BOS kepada 40 guru wali kelas, masing-masing Rp 600.000 ribu per guru, jadi Dana BOS cair, sang BOS dan Guru ikut nikmati dana BOS kucuran uang pemerintah tersebut, dan ini sudah sesuai SOP dana Bos , ujar Andi Palalangi ketika ditanya wartawan jurnalis media ini (Red/KIN.com)







0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top