Info update
Loading...
Selasa, 24 Juli 2018

"MUTASI Atau MUTILASI" ?

       "MUTASI Atau MUTILASI"
       
Takalar- Karya Indonesia News.com Dua pekan lalu, saat bersama beberapa teman wartawan nongkrong di Alun alun kota Pari'risi Takalar,  datang seorang teman yang membawah tiga lembar foto copy SK mutasi kepala sekolah SMP dan SD, se- Kabupaten Takalar.

Berbagai ekspresi pun muncul setalah semua yang hadir kala, itu memeriksa dan mencari nama kerabat atau kenalan yang tercantum dalam SK mutasi.

Ada seorang bapa yang terlihat gusar, hanya diam, tak ada satu kata pun terucap, namun  kertas foto copian diremas remas. Setelah itu menunduk cukup lama, kira-kira 15 menit, kemudian tiga kata yang diucapkan secara datar,  "Tenamo harga ku di ?

Lain lagi sikap salah satu teman sprofesi  saya, yang hanya tertawa-tawa, dengan mengatakan, "Kalau bicara keringat maka ikut juga berkeringat memperjuangkan rezim yang lagi berkuasa. Begitulah dunia politik,  yang abadi adalah kepentingan."

Syahdan,  saya pun duduk diam melihat semua gerak-gerik teman-teman, namun dalam lubuk hati mengingat sebuah nama yang selama ini mengabdi di ujung Barat Kabupaten Takalar sebagai kepala sekolah.

Sebelah barat, laut Flores, dan sebelah timur berhadapan dengan PLTU Punagaya Jeneponto. Dia cukup lama mengabdi desa kelahirannya, mungkin pertimbangan pemerintah, agar maksimal dalam melaksanakan tugas.

Mungkin juga pertimbangan lain pemerintah kala itu,  karena kondisi fisik sohib saya ini selain sudah tua, juga lagi bertarung dengan diabetes. Kakinya luka,  cukup parah,  namun tetap melaksanakan tugas karena sekolah di depan rumahnya.

Melihat fakta yang ada maka, tidak mungkin sohib saya ini  kena mutasi, kalaupun terjadi mutasi maka paling tidak pindah ke sekolah yang lebih dekat.

Atas pertimbangan itu,  saya tak terlibat dalam pencarian nama-nama yang tercantum dalam SK mutasi.

Lamunan ku terganggu, kala,  teman yang duduk di sampingku menepuk bahuku, dengan nada bertanya, "Kenapa Ki,"? tidak apa-apa ji, jawab ku, seiring dengan itu untuk tidak nampak pikun, saya mengambil, lembaran foto copy, yang terletak di atas meja.

Membaca perlahan lahan,  khawatir ada yang terlewati, mata ku terhenti pada nama Bisoli. Bilau ini,  saya sudah lama kenal dengannya, dia pribadi yang bersahaja, tutur kata terukur, semua kata dahulu bertepati.

Rupanya dugaanku meleset, karena sohib ku yang bernama Bisoli ini kena mutasi ke SD Komara sebagai guru biasa. Pun menelepon tuan guru,  begitu saya sering menyapanya. Setelah ku sampaikan kabar mutasi, dari sebrang, Bisoli katakan,  "Mau diapalagi, sabar saja." Bisoli hanya menanyakan siapa pengganti dirinya.

Setelah teleponan dengan Bisoli,  saya kembali diam,  membayangkan hari-hari selanjutnya Bisoli dalam melaksanakan tugas yang diamanahkan padanya. Letak Desa Komara tempat tugas baru Bisoli, berada di ujung Timur Kabupaten Takalar dan berbatasan dengan Kabupaten Gowa.

Benak kepalaku,  susah membayangkan dasar pertimbangan mutasi Bisoli. Dan bagaimana pula,  rutinitas pengabdian seorang Bisoli yang kondisi kakinya luka karena penyakit gula, dan harus menempuh ratusan kilometer setiap hari.

Tempat tinggal Bisoli, Dusun Puntondo Desa Laikang, Kec.Marbo, berjarak kurang lebih 35 Km, dengan ibu kota Kabupaten Takalar. Tempat tugas yang baru Bisoli, SD Komara, Kec. Polut,  Kab Takalar berjarak kurang lebih 30 Km dengan ibu kota Takalar. Melihat fakta ini maka rasanya nalar serta nurani kita jadi terganggu manakala perpindahan Bisoli,  dasarnya adalah menaikan kinerja.

Belum redah isu mutasi jadi bahan obrolan masyarakat, muncul lagi mutasi. Acara sumpah dan pelantikan para ASN(Aparatur Sipil Negara), esolon III dan IV, oleh bupati Takalar di gedung islamic Senter, Jumat(20/07/2018).

Seperti biasa dalam masyarakat kita,  dimana setiap kebijakan, pasti ada prokontra, begitu juga mutasi yang dilaksanakan pemkab Takalar. Obrolan mutasi pun memanas di warkop tua muda Takalar, Jumat( (20/07/2018) sore.

Berbagai pendapat pun muncul, namun kebanyakan bersepakat bahwa bupati punya hak, untuk lakukan mutasi sesuai kebutuhan. Dalam rangka mensukseskan program yang telah dijanjikan pada saat kampenye dulu.

Bupati punya hak, tetapi harus diingat bahwa sejumlah regulasi yang harus di patuhi sebagai azas dan norma. Agar terhindar dari like and dislike, siapa saja

Pada mutasi kali ini, ada yang dipromosikan dan yang diturunkan esolannya. Konon ada kepala bidang yang bergelar Magister dari Unhas, diganti dengan berpendidikan diploma.  Ada juga sekretaris dinas diturunkan jadi kepala bidang,  ada juga lurah yang pindahkan dan diturunkan jadi kepala seksi di kelurahan lain.

Salah satu pengunjung warkop, kelihatanya cukup memahami regulasi yang mengatur tentang ASN, mengatakan,  kalau kita telusuri nama-nama yang dipromisikan maupun diturunkan maka terlihat bahwa sangat jauh dari aturan atu regulasi yang ada.

Padahal soal mutasi telah diatur dengan jelas dalam, pasal 73 undang2, nomor 5, th 2014.tentang asn,  begitu juga Undang-undang ketenagakerjaan no 13 th 2013, dan peraturan pemerintah no 53 th 2010 tentang disiplin PNS

Kita semua berharap pemerintahan ini berjalan efektif hingga lima tahun, karena sangat amat susah dibayangkan kalau terjadi sesuatu terhadap bupati, kemudian wakilnya yang ganti. Tentunya mutasi akan dia lakukan lagi,  karena konon mutasi yang terjadi selama ini tidak dibahas dengan wakil bupati.

Obrolan sore itu terhenti,  karena salah satu peserta obrolan dengan nada bercanda mengatakan "Mutasi dan Mutilasi" itu mirip, saudara kembar, karena pada akhirnya bisa mematikan(Red/KIN.com)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top