Info update
Loading...
Senin, 10 September 2018

Ciptakan Malino Kebanggaan Masyarakat, Pariwisata Unggul Sekaligus Tempat Bersejarah.



Gowa (Karya Indonesia) Mewujudkan janjinya dihadapan masyarakat Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL turun meninjau pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di Malino Kecamatan Tinggimoncong, Senin /10/9.

Kunjungannya ini untuk memastikan sejauh mana kegiatan proyek yang direncanakan sekaitan dengan kalender tahunan Kabupaten Gowa yakni Baeutiful Malino ke III tahun 2019 mendatang. Kita bangun dan benahi Infrastrukturnya demi kenyamanan masyarakat yang berkunjung.

Rombongan orang nomor satu di Gowa ini singgah di lokasi tempat dibangunnya pintu gerbang Malino. Didampingi Kadis Pelariwisata dan Kebudayaan,  Sofyan Hamdi. Pada Kesempatan itu, Kadis menjelaskan bahwa target pembangunan gerbang Malino ini bisa rampung akhir 2018.

" Gerbang masuk Malino sebagai penanda wisatawan yang akan ke Malino sudah memasuki Kota Malino. Kami menargetkan selesai di akhir tahun 2018," ujarnya.

Kunjungan di kota wisata ini dilanjutkan dengan melihat proyek pembangunan pendestrian dan pelebaran jalan yang sementara berlangsung saat ini di Malino.

Pendestrian berlokasi di sepanjang jalan Sultan Hasanuddin. Untuk pelebaran jalan berlokasi di Jalan Endang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Mundoap menjelaskan terkait hal ini.

" Panjang pendestrian 5.5 kilometer dengan 2.75 kanan kiri. Pendestrian nantinya dilengkapi dengan taman-taman bunga di beberapa bagian serta didesain untuk ramah bagi kaum disabilitas," jelasnya.

Sedangkan untuk pelebaran jalan dan betonisasi berlokasi di Jalan Endang. Jalan diperlebar dari 4 meter menjadi 9 meter termasuk bahu jalan.

" Semua pengerjaan proyek pendestrian dan pelebaran jalan masih berlangsung sesuai jadwal yang kita tetapkan. Kami menargetkan proyek akan selesai akhir tahun," tambahnya.

Untuk anggaran pendestrian, pelebaran jalan dan perbaikan mess Pemda Gowa dianggarkan sekitar 10 milyar dan masuk dalam APBD 2018.

Salah satu proyek besar lainnya di Malino adalah revitalisasi Hutan Pinus. Bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia ini juga menyempatkan untuk mengecek pembangunan di Hutan Pinus.

" Banyak hal yang kita planningkan untuk Malino seperti di hutan pinus ada panggung utama permanen serta ada pedestrian khusus untuk jalur kuda dan pengunjung, penataan ulang flying fox serta dihiasi tempat-tempat selfie dengan backup anggaran kurang lebih 700 juta rupiah. Kita berharap dengan revitalisasi yang kita lakukan di beberapa tempat vital di Malino dapat melengkapi persiapan kita untuk meraih destinasi wisata nasional," tambah Adnan.

Digenjotnya penataan wajah Malino ini karena Pemkab Gowa kata Adnan di sela peninjauannya mengatakan, sedang konsen menata kota Malino untuk persiapan Beautiful Malino sesion III yang akan digelar pertengahan Juli 2019 mendatang.

"Iya..kita punya sasaran pelaksanaan Beautiful Malino sesion III sebagai persyaratan menuju destinasi wisata nasional, makanya kita target semua proyek infrastruktur untuk even itu tuntas di akhir 2018 ini," kata Adnan.

Even Beautiful Malino 2019 adalah sesion III yang menjadi persyaratan Kementrian Pariwisata untuk bisa menetapkan Malino sebagai kalender wisata nasional. Even tahunan inipun tentu diselaraskan dengan Malino Kota Bunga yang sudah dijalankan sebelum Beautiful Malino I dan II digelar.

Bupati Gowa sendiri berpesan agar proyek-proyek dikerjakan tidak asal kerja. Tetapi harus memperhatikan kualitas. " Saya berharap proyek ini selesai dengan kualitas yang bagus berfungsi dan dapat dinikmati oleh masyarakat termasuk kaum disabilitas," yang datang di Malino, kita ingin Malino menjadi kebanggaan masyarakat Gowa dan daya tarik wisatawan, pungkas Adnan Purictha Ihcsan . (Kadir Sijaya)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top