Info update
Loading...
Jumat, 07 September 2018

Kepsek M.Yusuf Bongkar "Kesalahan Fatal" Kepsek Pejabat Lama, Benarkah ?

Kisruh program pengadaan leptop di SMK 1 Sombaopu berbuntut panjang, saling membuka siapa dalang dari semua ini ? L-FACE dalam Investigasinya tentu akan mengungkap jejak "Leptop Axioo" yang bermasalah itu.
"Ketua L-FACE, Daeng Gau"

Gowa (Karya Indonesia) Program Kelas Axioo adalah sebuah program pendidikan dalam bidang yang sesuai dengan kebutuhan industri. Lewat program Penyusunan kurikulum, workshop bagi guru, pembelajaran berbasis IT dan validasi sertifikasi bertaraf Internasional.
"Foto kenangan Kepsek , Jonny Syam bersama guru saat masih di SMK 1 Sombaopu, berdampingan Ahmad Ramli"

Program ini memberikan pelatihan terpadu kepada siswa dan guru. Pihak Axioo Indonesia menunjuk PT. Mabito Karya sebagai perusahaan untuk mewakili kerja sama Axioo class Program dengan institusi pendidikan di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Namun program ini disalah gunakan oleh mantan kepala sekolah untuk kepentingan dan keuntungan pribadinya, diduga telah terjadi pungutan liar dalam pelaksanaan program kerja sama ini.
Pengungkapan di mulai dari penjelasan Ramli, pada tahun 2015 bertugas sebagai pengawas internal dinas pendidikan provinsi Sulsel, membenarkan SMKN 1 Somba Opu memiliki satu kelas mengikuti program kelas Axioo dengan jumlah 27 siswa.

Saat itu kerja sama dilakukan dinas pendidikan, pemuda dan olahraga Kab Gowa,”Jelasnya saat disambangi tim investigasi L-Pace.
Lanjutnya, saat itu dia sebagai pengawas internal wajib menginventarisir dan memeriksa semua aset dan arsip keuangan saat serah terima jabatan dari pejabat lama ke pejabat baru, disaksikan, Syamsuddin Dg Alli, kepala bidang SMA dinas pendidikan Pemuda dan olahraga Kab Gowa.
Lanjut keterangannya, pada pembukuan bendahara ditemukan pembayaran angsuran laptop merk Axioo,
“Seingat saya ada sekitar 17 juta tercatat pembayaran angsuran dengan rincian 4 orang tua siswa telah melunasi dan selebihnya belum lunas. Ketetapan Harga laptop Rp. 5.490.000, tetapi diangsur 6 kali pembayaran,”ungkapnya.
Hasil investigasi L-PACE, melalui ketuanya, Hertasmin Dg Gau, ada anggaran 300 Jutaan telah dianggarkan dinas pendidikan kab Gowa untuk kerja sama antara SMKN 1 Somba Opu dengan pihak Authorized Axioo Education Partner pada tahun 2015-2016.
“Anehnya Kenapa siswa dibebani membeli laptop dengan cara kredit padahal sudah ada anggarannya dari pemerintah,” paparnya.
Lain lagi penjelasan kepala SMKN 1 Somba Opu, Drs M Yusuf, saat dikonfirmasi langsung, Rabu, 5 September 2018 usai rapat di ruangan aula, mengatakan bahwa memang ada anggaran 300 Juta untuk belanja peralatan. Anggaran tersebut dibelanjakan Laptop merk Axioo.
“Masih menambahkan, laptop itu adalah aset sekolah tapi di jual ke siswa. sebenarnya pejabat lama, Jonni Syam, sudah di perintahkan untuk mengembalikan anggaran sebesar 250 juta sesuai hasil pemeriksaan Inspektorat tapi sampai sekarang belum dilakukan, mohon saya harus buka ini masalah karena tidak ingin dituding miring sebagai orang paling bertanggung jawab,” beber Yusuf.

Sementara Jonny Syam yang dihubungi mengemukakan bahwa pihaknya sudah lepas tanggung jawab karena  seharusnya sekolah yang lanjutkan sejak dirinya diangkat sebagai pengawas

Leptop itu kan disekolah, sebagai barang inventaris sekolah yang dipakai oleh siswa. Jadi tidak benar tudingan itu kalau saya yang bertanggung jawab  seharusnya kepsek sekarang sebagai pelanjutnya untuk menyelesaikan, kan ada dana sekolah, tegas Jonny Syam lewat selulernya (Kadir Sijaya)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top