Info update
Loading...
Jumat, 21 September 2018

LSM Mapankan : Kami Menduga ADD/DD Desa Panyangkalang Sarat Korupsi


Gowa (Karya Indonesia) -  Dugaan penyelewengan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) anggaran 2017 yang dilakukan salah seorang kepala Desa Pannyangkalang, Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

Ini diungkapkan Ketua DPD LSM MAPANKAN Fajar Fachri mengatakan dugaan penyelewengan dana desa senilai ratusan juta rupiah untuk berbagai macam kegunaan salah satunya pembangunan Paving Blok jalan Kuburan Dusun Ciniayo yang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Volume yang dikerjakan dilapangan sudah kami cek tidak sesuai dengan besaran Anggaran digunakan Rp.56.075.800 surat perintah kerja (SPK) dengan volume 56 meter, berarti lebih sejuta permeter ya,” katanya

Ada lagi Item pekerjaan yang diduga bermasalah dan tidak masuk akal itu, lanjut Fajar Fachri, yakni untuk pengerjaan Toilet dengan ukuran 2 x 2,5 meter menghabiskan dana Sebesar 44 juta padahal kalau dilihat fisiknya maksimal hanya 15 juta rupiah, kami menduga item pekerjaan ini di markup puluhan juta rupiah.

“Itukan sudah tidak masuk akal selain itu pagu anggaran yang sudah ditetapkan setelah kami cek tidak sesuai dengan SPK yang dimiliki pihak Desa,” jelasnya.

Paling parahnya lagi Pembangunan Jambanisasi 7 unit dengan anggaran Rp. 80.000.000, pembangunan jambanisasi ini tidak terealisasi semua karena hanya ada 4 unit kami temukan dilapangan. Kondisi konstruksi fisik tidak sesuai dengan anggaranya, kami menduga ada markup anggaran sangat mencolok," bebernya

Hampir semua item pekerjaan ADD/DD Desa Panyangkalang terjadi penyimpangan, termasuk pembangunan Paving Blok dusun Pa'bundukang dengan volume 147 M anggaran Rp. 143.954.900 dan Volume 115 M dengan anggaran Rp.88.912.900. Cuma selisih 32 M tapi selisih anggarannya 45 Juta rupiah,"ungkapnya lagi.

Lanjut ia juga menambahkan Pembangunan Pos Ronda tiga Unit, per unitnya sebesar kurang lebih 12 juta didalam SPK Rp. 36.789.300 juta (Tiga puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh sembilan Tiga ratus rupah).

Ini sudah sangat bermasalah kalau dilihat pembangunan Pos Ronda ini paling banyak dana dikeluarkan sebesar 5 juta saja, coba kita lihat itu Pos Ronda anggarannya kurang lebih 12 juta, alas duduknya hanya pakai anyaman bambu dan papan," tutupnya.(KS)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top