Info update
Loading...
Jumat, 05 Oktober 2018

Tangkasi Malinota, Wujudkan Destinasai Wisata Nasional.

Somboyang Tangkasi Malinota, yang tertuang dalam program T'Manta sekaligus cikal bakal terbentuknya BANK Sampah, dalam pencapaian target Nasional yakni Destinasai Wisata Nasional Malino. Kiat ini pula menjadi motivasi Camat Tinggimoncong, Andre Maurizt bersama warganya.
"Camat Tinggimoncong, Muh Andre M

Gowa (Karya Indonesia) Melalui pemerintah Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan makin gencar mempromosikan kota wisata Malino sebagai cikal bakal destinasi wisata nasional.

Salah satu upaya untuk mendukung harapan besar tersebut yakni rencana meluncurkan program pengelolaan sampah yang dikemas dalam Bank Sampah bertagline T'Manta' (Tangkasi Malino Ta') atau Temanta.

Launching bank sampah T'MANTA ( Tangkasi Malino ta) Camat Tinggimoncong Andry Mauritz MK, Direktur Bank Sampah Abd Teksar penanggung jawab  Bahtiar Usman dan jajaran pengurus lainnya, Para Lurah/desa Kaling dan unsur muspika serta unsur UPTD se kecamatan Tinggimoncong bertempat di hutan pinus malino kamis, 4 oktober pukul 10 pagi

Camat Tinggimoncong Andry Mauritz mengatakan, program ini mulai disosialisasi serta launching dengan memperkenalkan Bank Sampah T’MANTA’ (Tangakasi Malino Ta’).

“Jadi program ini merupakan binaan Pemerintah Kecamatan bersama PKK Tinggimoncong dan Insha Allah sekaligus launching Kamis besok,” kata Camat Tinggimoncong Andry Mauritz.

Digagasnya Bank Sampah T’Manta’ ini kata Andry dipersiapkan untuk menyambut Malino menjadi destinasi wisata nasional.

“Kami atas nama pemerintah kecamatan sangat mengapresiasi teman-teman yang berpartisipasi dalam terbentuknya bank sampah ini dimana seluruh pengurusnya merupakan putra putri Tinggimoncong. Dengan adanya bank sampah ini, tentunya ini bisa mengurai volume sampah di Malino yang diprediksi makin hari makin meningkat terutama di hari weekend,” kata camat.

Dikatakan Andry, hal ini juga sejalan dengan program Pemkab Gowa yakni menjadikan Gowa sebagai kabupaten sehat serta menuju Malino destinasi wisata nasional.

“Jadi tahap awal dari program ini, teman-teman pemuda Malino akan fokus ke sampah kering dulu, Insha Allah kita lakukan bertahap. Setelah itu kita masuk ke tahap mengurai sampah basah. Kelurahan Malino ini kita jadikan sebagai pilot projectnya dulu setelah itu barulah kita kembangkan ke seluruh kelurahan serta desa-desa di Tinggimoncong,” tambah Andry.

Dipilihnya kata T’Manta’ atau Temanta ini, menurut Camat Andry bukan tanpa alasan. Menurutnya tagline tersebut memiliki filosofi bahwa sampah bukan musuh, tapi sampah punya manfaat ekonomis dan justru bisa mendatangkan hasil.

“Karena itu saya mengajak masyarakat di Malino untuk menjadikan sampah sebagai teman. Olahan sampah ini bisa mendatangkan potensi ekonomi serta manfaat lainnya adalah memperindah kota Malino indah dan bersih, sehingga enak dipandang dan dirasakan keindahan alamnya sebagai kota bersejarah, beber keponakan wabup ini, Andre Mauritz. (Kadir Sijaya)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top