Info update
Loading...
Selasa, 02 Oktober 2018

Waspadai Demam Berdarah, Kini Sudah Dua Warga Desa Pallangga Terserang

Warga sangat berharap, agar ada antisipasi dari pemerintah, apalagi saat ini sudah ada terserang
Waspadai Demam Berdarah, Kini Sudah Dua Warga Desa Pallangga masuk rumah sakit.
"Salah seorang warga Desa Pallangga yang terkena Demam Berdarah"

Gowa (Karya Indonesia) Dua anak bersaudara warga Desa Pallangga dusun Pallangga kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa positif tertular Demam Berdarah, Selasa, 2/10

Penyebaran penyakit yang dibawa nyamuk aedes aegepty itu menyerang dua orang anak dalam satu rumah ini, sekarang ini menjalani perawatan opname di rumah sakit Kallongtala

Dari hasil pantauan jika kedua korban ini terbaring lemah di rumah sakit Syech Yusuf tersebut.Tubuh mereka lemas dengan terpasang infus dan mengalami gejala demam tinggi.

Menurut orang tua pasien, Nursida Yusuf Dg Simba, menuturkan kalau anaknya sudah empat hari terkena demam tinggi dan muntah muntah, namun baru ketahuan positif terjangkit demam berdarah setelah pihak rumah sakit Syech Yusuf menyatakan bahwa kedua anak saya tertular demam berdarah," ujarnya

Lanjut ia juga menceritakan kronologi pada Awalnya ketiga anak saya demam tinggi lalu tiba-tiba muntah , dikasih minum obat malahan dimuntahkan terus, tidak mau makan tapi muntah terus dan suhu tubuhnya naik turun," tuturnya

Di Tanyakan terkait pelayanan Puskesmas Kampili, Ibu tiga anak ini mengatakan sangat kecewa dengan pelayanan Puskesmas Kampili karena sangat tidak profesional melayani masyarakat, apalagi saat berkomunikasi sangat tidak bersahabat dan beretika," ucapnya kecewa.

Masyarakat itu datang ke puskesmas mau berobat bukan mendapatkan perlakuan buruk seperti itu, kami minta rujukan ke RS Syech Yusuf karena melihat kondisi sangat jorok banyak sampah dan sangat meragukan kinerja perawatnya

Lanjut menambahkan, saat saya minta dirujuk saja malah mereka persulit di administrasi dan mau mencabut selang infus padahal kondisi anak ini sudah sangat lemah karena tidak makan 4 hari, terbukti bahwa mereka sangat tidak profesional karena seandainya tidak cepat ditangani medis rumah sakit bisa tidak tertolong nyawa anak saya," tambahnya dengan kesal.

Penyebaran wabah DBD kini meresahkan warga untuk penularannya dan pencegahannya, apalagi belum ada penanganan khusus dari dinas terkait. Warga berharap secepatnya ada tindakan dari pemerintah untuk mencegah tersebarnya wabah demam berdarah tersebut.

Warga berharap ada tindakan pencegahan untuk mengantisipasi jatuhnya lebih banyak korban yang diduga terjangkit penyakit DBD. Menurut masyarakat desa Pallangga sudah sangat lama tidak dilakukan fogging di wilayah ini.(Kadir Sijaya)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top