Info update
Loading...
Selasa, 13 November 2018

Program Kerja 22 Syamsari Kitta- Ahmad Se're Terus Berpacu Dengan Waktu.


Pasca pelantikannya, setelah berjalan beberapa bulan Syamsari Kitta terus terganggu dengan sejumlah riak-riak. Bahkan beberapa aktifis, terus menggoyangnya dengan turun ke jalan, tidak sedikit diantara mereka mempertanyakan realisasi dari P22 nya yang dianggap andalan sewaktu suksesi.
Takalar (Karya Indonesia) Janji politik adalah acuan sebagai bahan jualan bagi setiap kandidat. Terkadang gampang diucapakan, apalagi kalau yang berkait dengan sebuah keinginan politik. Bahkan tanda tanganpun diatas kertas bermaterei akan dilakukan untuk mempermulus keyakinan masyarakat, itulah mamang logikanya dalam sebuah politik. 

Seperti inilah yang terjadi dalam pasangan bupati Takalar H Syamsari Kitta-H Achmad Se’re, mengikrarkan janjinya dihadapan masyarakat Takalar. Kini hampir setahun pemerintahan berjalan ditangannya. Masyarakat Takalarpun mulai menghitung bintang dilangit dengan mengaitkan realisasi P22nya.
Namun perlu diketahui bahwa menjalankan pemerintahan tidak semuda membalikkan telapak tangan.  Ada proses penganggaran yang berjalan di Dewan/proses DPRD, disitu akan nampak, lawan politik yang kadang dianggap teman, tapi begitulah prosesnya. Makanya kita butuh kesabaran dan waktu yang banyak dalam melakoni sebuah pemerintahan. 

Kalau banyak yang katakan, belum banyak yang bisa dirasakan wujudnya sebagaimana yang tercakup dalam P22nya, ya kita tunggu saja karena pemerintahan butuh waktu dan kesabaran, kan belum cukup setahun, ujar tokoh pemuda yang tak ingin namanya dimediakan, 13/11/18.

Jum'at, tanggal 22 Desember 2017 lalu menjadi saksi bisu di Aula Gedung Kantor kantor Gubernur Sulsel diikrarkan sumpa jabatannya saat keduanya dilantik dihadapan ribuan warga Takalar. Keduanya pun terus diagun-agunkan sebagi pasangan yang sangat ideal, untuk memajukan pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan. 

Sementara janji politiknya tentu membutuhkan kebersamaan untuk mempermuda pencapaiannya. Kini janji yang menghipnotis warga Takalar dengan program 22 nya yang dianggap tidak ada celah untuk tidak membuat masyarakat lebih baik, membangun dan sejahtera. Semuanya ada di P22 bupati dan wakilnya.

Uraian singkat di P22 pasangan SK-HD secara tersirat seperti bantuan sapi per KK petani. Bantuan minimal 1.000 traktor dan 5.000 pompa air serta bibit tanaman produktif. Penangkaran benih padi setiap kecamatan dan perbaikan irigasi.

Bantuan sarana prasarana nelayan dan budidaya rumput laut. Pengembangan kawasan kuliner ikan segar. Penuntasan dan perbaikan insfrastruktur jalan kabupaten.

Umrah bagi imam desa, imam dusun, dan imam masjid. Bantuan biaya nikah bagi keluarga kurang mampu. Peningkatan insentif pembina TK/TPA dan pemberian insentif pegawai syara’.
Optimalisasi peran gelar pahlawan nasional Karaeng Galesong.

Peningkatan kesejahteraan ASN dan tenaga teknis. Pembangunan rumah sakit bertaraf internasional. Peningkatan kualitas layanan kesehatan gratis. 

Peningkatan kualitas layanan pendidikan gratis & beasiswa pelajar/mahasiswa berprestasi.
Penyediaan mobil keliling pelayanan KTP/KK. Pengadaan mobil pemadam kebakaran tiap kecamatan. Beras miskin gratis.

Gratis biaya tunggakan pajak PBB. Bantuan permodalan UKM .
Peningkatan tunjangan kepala desa dan perangkat desa. Bantuan perbaikan rumah tidak layak huni. Juga membuka 10.000 lapangan kerja baru.

Apa saja yang telah direalisasikan hingga kini? Ternyata, 22 program unggulan yang diharapkan mampu mendongkrak perbaikan ekonomi masyarakat Takalar, belum bergerak secara optimal.

Sudah hampir setahun, baru beberapa point program unggulan bupati yang bergerak. Seperti pemberian bantuan ternak sapi baik yang dibiayai oleh APBD maupun APBN tahun 2018. 

Kita berharap di tahun mendatang atau tahun kedua bupati memimpin Takalar, 22 program unggulan tersebut bergerak lebih cepat. Sehingga kepercayaan publik terhadap pemerintah tidak goyah.

Melalui SKPD yang bertanggung jawab sekaligus diberi amanah tentang bantuan Sapi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Takalar Muhammad Hasbi, menuturkan bahwa di tahun 2018 ini, sebanyak 310 ekor bantuan sapi akan dibagikan ke masyarakat dalam bentuk kelompok. ”Ini merupakan langkah awal yang baik dalam merealisasikan bantuan ternak sapi di tahun mendatang, beber Hasbi.

Bantuan ternak sapi sebanyak 310 ekor berasal dari APBD Pokok 2018 sebanyak 70 ekor. Dari Kementerian Pertanian sebanyak 140 ekor. Dan di APBD Perubahan sebanyak 100 ekor.
Insyaallah dalam waktu tidak lama lagi akan turun sebanyak 310 ekor sapi didistribusikan ke masing-masing kelompok yang sudah terbentuk, pungkasnya.

Program optimalisasi peran pahlawan nasional, hingga saat ini belum juga terwujud. Umrah gratis bagi imam desa, imam dusun dan imam masjid juga dipastikan belum bisa direalisasikan oleh Pemkab Takalar.

Lebih jauh muhammad Hasbi, katakan bahwa program yang tercantum dalam P22 Bupati memang tidak bisa selesai dalam sekejab. Ini memerlukan waktu dan Insyaallah bisa terealisasi selama 5 tahun kedepan. Untuk itu, masyarakat diharapkan dukungan doanya agar P22 bupati cepat terealisasi, ujarnya lagi. 

Secara terpisah Sekkab Takalar H.Muhammad Arsyad saat dihubungi selulernya menyampaikan bahwa, Intinya semua SKPD dipemerintahan saat ini, berpacu dengan waktu, untuk terus bergerak cepat dalam mensukseskan masing-masing programnya. Arahan bupati, tentu menjadi acuan untuk terus dilaksanakan agar kesejahteraan rakyat dan pemerataan pembangunan terus digallakkan, urai Sekda. (Kadir Sijaya)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top