Hak Angket DPRD, Tak Membuat Professor Takut, Dirinya Dipilih Rakyat Sulsel.
MAKASSAR (KARYA INDONESIA) - Dalam sepekan ini, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah disibukkan dengan agenda Hak Angket. Banyak pejabat takut dengan dengan agenda ini. Namun dirinya justru sangat bersyukur karena akan terungkap siapa yang salah dan siapa yang benar.
Jangan coba-coba lagi menjalankan kebiasaannya, doyan bermain curang ataupun main mata, karena saya bersama Wakil Gubernur akan bersihkan itu.
"Saya dipilih oleh rakyat, saya jadi Gubernur karena pilihan rakyat bukan siapa-siapa dan tentu saja Takdir Allah yang ngatur. Sehingga kalau saatnya tiba maka saya rela, asal dengan cara yang benar. Saya juga bukan tipe pemimpin ambisi jabatan, beber Nurdin Abdullah.
Saat ini ini bersama Wakil Gubernur sangat konsen dengan program pembangunannya, pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Sulsel. Untuk itu kami bekerja dengan ihklas karena rakyat jualah yang memilih saya denga ikhlas sehingga bisa jadi Gubernur.
Kalau selama ini ada segelintir orang mencibirnya, pada hal pemerintahannya baru berjalan beberapa bulan. Sudah ada yang kasat kusut dalam menyikapi kebijakan nya. Tapi demi pemerintahan yang baik , bersih dan tidak tersandra dengan masalah yang selama ini di duga bengkok, maka pihaknya akan meluruskan orang-orang yang selama ini keenakan dalam jabatan yang diembannya.
Dalam pemerintahannya, Gubernur NA menggaet dan mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk masuk ke lingkungan Pemprov Sulsel. Upaya ini untuk menjauhkan pemerintahan yang di nahkodainya jauh dari korupsi.
Semua kami dorong, termasuk LSM dan Wartawan, silahkan kritisi jika ditemukan adanya indikasi korupsi, saya terbuka demi mendapatkan pemerintahan yang bersih, ujarnya.
Menurut Gubernur, dirinya juga tak akan menghalang-halangi jika pihak aparat, baik KPK, kejaksaan maupun kepolisian melakukan penyelidikan ataupun penyidikan terhadap pejabat pemprov, bahkan kepada keluarga Gubernur dan Wakil Gubernur jika ada indikasi melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).
Kepada wartawan, hari ini dia menyatakan, tak gentar untuk melakukan "bersih-bersih" di lingkungan pemprov Sulsel, meskipun dibayang-bayangi ancaman "impeachment" atau pemakzulan dari Pansus Hak Angket DPRD Sulsel.
"Bagi saya clean goverment dan good goverment itu memang harus ditegakkan. Saya tak gentar, jika ada pihak-pihak yang tak senang dengan tindakan saya melakukan bersih-bersih dalam pemerintahannya. Menegakkan kebenaran memang berat karena banyak tantangannya.
Tapi demi sebuah perjuangan dan menjalankan pemerintahan yang baik tentu harus berpihak kepada rakyat, mensejahterakan dan memenuhi apa maunya rakyat tentu menjadi utama dalam sebuah pemerintahan. Membangun dari hulu hingga hilir, memeratakan pembangunan di semua daerah di Sulael, tentu jauh lebih efektif manfaatnya ketimbang yang remeh temeh seperti Hak Angket yang digelindingkan oleh DPRD Sulsel itu. (K.Sijaya)
0 komentar :
Posting Komentar