Proyek Penataan Pedestrian Kota Sungguminasa Disorot Sejumlah Kalangan.
GOWA (KARYA INDONESIA) Pekerjaan proyek pembangunan atau yang lebih dikenal penataan pedestrian dalam Kota Sungguminasa, kini mulai disorot. Proyek ini dikerjakan oleh PT Mitra Bahagia Utama dengan anggaran Rp 24,6 miliar lebih. Anggarannya bersumber dari APBD tahun 2019, waktu pelaksanaan 180 hari kalender.
Pekerjaan tersebut adalah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang [PUPR] Pemerintah Kabupaten Gowa sebagai pengguna anggaran.
Pekerjaan yang dimulai pada Juli 2019 itu dinilai perlu untuk dilakukan penambahan tenaga kerja karena dianggap tidak akan selesai dalam kurung waktu 180 hari kelender
Dalam kajian LSM Mapankan Gowa, Fajar Fajhri selaku Ketua mengungkapkan bahwa tercatat kurang lebih 40 pekerja saja dalam pekerjaan tersebut yang dinilai kurang.
Hasil kajian LSM Mapankan Gowa, anggaran Rp 24,6 miliar lebih itu dibagi 180 hari atau enam bulan yang mana penyerapan anggaran perharinya ditaksir harus menghabiskan Rp 136 juta.
Sementara perusahaan tersebut hanya menggunakan tenaga kerja sebanyak kurang lebih 40 orang dan ditaksir hanya menghabiskan anggaran perharinya sekitar Rp 70 hingga 80 juta rupiah.
Sangat dikhawatirkan bobot pekerjaannya sangat diragukan, dan tidak akan bisa mencapai 100 persen sampai jangka waktu jangka temponya harus selesai. Pekerjaan ini harusnya menggunakan alat berat, bukan justru manual seperti ini, beber Fajar yang juga salah LSM
Hal itu dianggap perlu lagi penambahan tenaga kerja untuk mencapai penyerapan anggaran sekitar Rp110 juta rupiah perharinya.
Alasan mereka mengkaji [dikusi] pekerjaan ini untuk mengontrol sehingga ada capaian yang makaimal dalam hal pekerjaan, sesuai harapan bersama.
LSM Mapankan juga menghimbau kepada masyarakat Gowa terkhusus pengguna Jalan dengan adanya aktivitas penebangan pohon dan pembangunan pedestrian [trotoar] di beberapa wilayah di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa untuk pengertiannya demi kepentingan bersama dalam mengubah perwajahan Kabupaten Gowa.
LSM Mapankan sangat mendukung adanya pekerjaan tersebut dengan tujuan yang sama untuk melihat Kabupaten Gowa kedepannya berwajah baru.
Ada ciri khas tersendiri setiap jalan dengan jenis pohon yang ditanam. Misalnya poros jalan Sultan Hasanuddin di tanam pohon Flamboyan, maka mindset masyarakat akan mengingat nama pohon di jalan itu.
Sekedar diketahui, tujuan penebangan pohon tersebut laksanakan karena akan dilakukan peremajaan dan pohon yang masih remaja akan dipindahkan.
“Sosialisasi rencana proyek ini sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa sejak setahun yang lalu bagi kelompok masyarakat”, tukasnya, Jumat [09/08/2019] di Warkop Riolo Jl. Masjid Raya Gowa.
Sementara pemilik perusahaan berusaha di konfirmasi atas hasil pekerjaan dilapangan, yang bersangkutan tidak berhasil dikomfrontir atas sorotan sejumlah LSM Gowa.(Red/Desi)
0 komentar :
Posting Komentar