Info update
Loading...
Jumat, 24 Januari 2020

Sugeng "Keterlambatan Pupuk Jadi Pemicu Menjerit nya Petani Gowa" Hampir semua Daerah Mengalaminya


GOWA (KARYA INDONESIA) Sorotan tentang kelangkaan pupuk bersubsidi di beberapa daerah di Gowa, dibantah keras oleh Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Sugeng Priyanto.

Menurut dia, sebenarnya Gowa tidak mengalami kelangkaan pupuk seperti yang diberitakan selama ini, tapi pendistribusian yang agak terlambat. Ini bisa dilihat dari stok yang tersedia di gudang pupuk di Takalar.

"Sebenarnya kurang tepat dikatakan pupuk bersubsidi langka. Pendistribusian ini mengalami keterlambatan dikarenakan sistem terbaru yang digunakan untuk penyalurannya," jelasnya ketika dikonfirmasi di kantornya, Jumat (24/1).

Penyaluran pupuk terutama pupuk subsidi saat ini menggunakan sistem terbaru yakni Elektronik Rencana Defintif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

"Untuk penyaluran pupuk bersubsidi melalui Sistem e-RDKK, terlebih dahulu harus di print out. Kami baru bisa mengakses pupuk bersubsidi di Gowa tanggal 17 Januari 2020 lalu.
Kami sudah menyurat ke distributor produsen pupuk pada tanggal 7 Januari 2020 untuk dipercepat prosesnya," tambahnya.

Sugeng juga menegaskan bahwa pendistribusian pupuk ini tidak dapat dilakukan sekaligus melakukan secara bersamaan karena harus bergilir.

"Tidak ada kelangkaan pupuk, ada proses yang harus dilewati terutama untuk dataran tinggi. Terutama kapasitas kendaraan yang digunakan untuk mengangkut pupuk secara bersamaan dalam jumlah besar sehingga penyalurannya harus bergilir," tambahnya.

Ia melanjutkan, menghadapi kondisi di lapangan seperti ini maka Dinas Tanaman Pangan dan Hortikulura Kabupaten Gowa langsung turun ke lapangan memeriksa langsung pendistribusian.

"Pendistribusian sudah dipercepat di daerah-daerah yang disebut mengalami kelangkaan seperti Bajeng Barat dan Bontonompo sudah terdistribusi semua. Saat ini sementara kami cek informasi kelangkaan pupuk di Bontolempangan," tegas Sugeng.

"Saya berharap petani yang mengalami kesulitan menemukan pupuk bersubsi bisa menginformasikan langsung ke kepala desa untuk disampaikan ke dinas kami untuk sesegera mungkin ditindak lanjuti," tutup Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Menurut data yang tercatat di sistem e-RDKK kuota pupuk bersubsidi yang dimiliki oleh Kabupaten Gowa sebanyak 17 ribu ton pupuk urea di tahun 2020. Untuk pupuk yang sudah tersalur ke petani sebanyak 4.975 ton. Sisanya akan terus mengalami proses distrubusi hingga seluruh kuota terpenuhi (**)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top