H Basri, lahir di Pinrang, tangal 8 Oktober 1968. Orangnya ramah dan santun, siapa saja ditemuinya, dia pasti menyapanya.
Perjalanan karirnya sebagai Aparatur Sipil Negara-ASN bukanlah mudah, ketika menyelesaikan Pendidikan Sarjana pada Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP Ujung pandang-sekarang Univesitas Negeri Makassar,-UNM, pada jurusan sejarah, sebagai lulusan terbaik tahun 1994.
H Basri, ketika kecil hingga remaja menyelesaikan sekolah dasar sampai menengah semuanya diselesaikan di kabupaten Pinrang Prov Sulsel. Berkat dukungan sang ayah dan bunda tercinta ketika itu, Basri terpilih sebagai calon mahasiswa tunjangan ikatan dinas pada kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Alhamdulillah, pada media ini bertutur diruang kerjanya kurang lebih empat tahun saya menyelesaikan sarjana -S1, tahun 1994, sebagai lulusan terbaik. Dan akhir desember 1995, terangkat sebagai ASN, di dinas pendidikan kota Makassar. Jalani awal carier dibirokrasi—sebagai staf hingga kepala seksi pemuda olah raga, sambil bekerja H Basri pula dapat menyelesaikan pasca sarjana tahun 1997, dan sebagai lulusan terbaik pula.
Ketika menjadi mahasiswa, H. Basri aktif sebagai pengurus senat -BEM sekarang —dan menjadi wartawan kampus sebagai wakil pemimpin redakasi. Disamping aktif sebagai penulis, H. Basri juga tak lupa memasuki organisasi pemuda mulai AMPI-KNPI, termasuk ketika sudah menjadi ASN H Basri aktif sebagai pengurus PGRI Makassar, hingga provinsi, serta ikut berbagai organisasi profesi , baik sosial dan keagamaan. Malahan sampai sekarang menjadi Ketua Umum Gerakan Bela Negara dewan pimpinan daerah Sulsel.
Di sela sela kesibukannya dan aktif diberbagai organisasi sosial kemasyarakatan H Basri, sempat pula menyelesaikan program doktoral-tepatnya tanggal 17 juli 2019, Dalam menjalani sidang ujian promosi doktor untuk meraih ilmu pendidikan di Aula Lantai 5 Gedung AD PPs UNM.
H. Basri mempertahankan disertasinya dengan judul “Model Peningkatan Kompetesi Guru SMA di Sulawesi Selatan Pasca-Alih Kelola Kewenangan Sekolah” yang dibimbing promotor Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd., kopromotor Prof. Dr. Alimuddin Mahmud,M.Pd., dan Prof. Dr. Anshari,M.Hum.
Sidang ujian promosi doktor dipimpin ketua Prof. Dr. Hamsu Abdul Gani,M.Pd. dengan anggota: Prof.Dr.Arismunandar,M.Pd., Prof.Dr.Anshari,M.Hum., Prof.Dr.M.Arifin Ahmad,M.A., Prof.Dr.Muhammad Yunus, M.Pd., dan Dr. Pattaufi,M.Si. Mantan Kabid Pembinaan SMA Disdik Provinsi Sulsel, meneliti topik peningkatan kompetensi guru karena didasari nilai uji kompetensi guru SMA di Sulsel terbilang sangat rendah.
Tawarkan kompetensi
Berbagai program peningkatan guru seperti diklat dan workshop belum menunjukkan hasil yang efektif karena dilaksanakan tidak sesuai kebutuhan nyata guru. Kepala Bidang PK PLK Bahasa dan Sastra Disdik Provinsi Sulsel menawarkan model peningkatan kompetensi guru SMA berbasis kebutuhan sebagai solusi pemaparannya, dihadapan pengujinya. Basri menawarkan bentuk program meliputi diklat, PTK, supervisi, MGMP, dan mandiri untuk diikuti guru sesuai hasil pelacakan kebutuhan.
Menurut Basri, kebutuhan guru diperoleh dari hasil analisis kebutuhan guru karena kelemahan dan kekurangan yang dimiliki. Hal itulah yang menentukan bentuk program yang diberikan guru.Setelah menjawab sanggahan dan bantahan tim penguji, Basri dinyatakan lulus dengan IPK 3,87 atau predikat kelulusan cumlaude (pujian). Basri tercatat sebagai alumni ke-792 PPs dan ke-124 Prodi Ilmu Pendidikan.Asdir 3 dan selaku kordinator promotor, Prof. Dr. Anshari, M.Hum. mengapresiasi temuan riset ini sebagai referensi bagi pengambil kebijakan untuk meningkatkan kompetensi guru profesional.
Akhirnya H Basri mengungkapkan disertasi yang diajukan sebagai solusi dalam meningkatkan kompetensi guru, sebagai masukan kepada masyarakat, institusi, baik formal dan non formal, dan tak lupa pula selesainya meraih Doktor, atas dukungan gubernur Sulsel Prof NA, dan wakilnya Sudirman Sulaiman, Sekda Prov Sulsel DR Abd Hayat serta kadis Pendidikan, H. Irman Yasin Limpo SH waktu itu. Saya bersyukur karena banyak orang pilihan yang memberikan sopportnya sehingga sampai hari ini kami rasakan, tegas DR. H. Basri (Kadir Sijaya)
0 komentar :
Posting Komentar