Info update
Loading...
Senin, 27 April 2020

Seniman Tradisional Berharap, Pemerintah Memberikan Solusi Akibat Adanya Copid19.


GOWA (MEDIA INDONESIA HEBAT) Untuk memasuki tahun penerimaan Job/main tahun 2020 Sanggar Seni Ikambe Bontolangkasa Desa Katangka untuk sementara tidak menerima panggilan main. Baik main gendang makasarnya maupun bentuk permainan tarinya.
Demikian halnya dengan sewa-me nyewa kostum seperti kostum Jas tutup, songkok guru, kostum penari dan kostum lain-lainnya. Hal ini sengaja di lakukannya untuk menghindari hal yang tidak di inginkan. 

Apa lagi saat ini Virus Corona tengah mengganas dan mengacu kepada himbauan pemerintah agar tidak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang, hal ini di katakan palatih dan Menejemen Sanggar Seni Ikambe, Aswani, S. Sn, yang didampingi ketua Sangar Seni Ikambe Bontolangkasa, Gowa Sulawesi-Selatan, S. Kadir Sijaya
Lebih jauh di katakannya, bahwa kami memang pekerja seni yang beranggotakan seribuan lebih pemain musik dan penari. Kami tidak bisa egois untuk mendapat kan Job main dan saat ini puluhan permaian sudah kami tolak demi ke selamatan penari dan pemain musik kami. Keselamatan anak-anak sanggar jauh lebih penting ketimbang uang job, beber Aswani lagi.
"Penari Sanggar Seni Ikambe"

Selalipun pada dasarnya kami hanya pekerja Seni tentu tidak ber lebih dan tidak banyak uang, demikian halnya untuk anggota tapi karena mengikuti himbauan pemerintah dan memutuskan rantai berkembangnya Virus Corona maka tidak ada Jalan lain, hentikan sementara job permainan sambil berdoa.

Kalau mengingat seperti tahun kemarin Sanggar Ikambe perna main di Buton, Malaysia dan Singapur tapi masih aman dari Virus, sekarang mungkin kalau ada job lagi, ya kami pikir-pikir dulu demi keselamatan pemain dan diri saya, ujar Dg Ratu panggilan akrabnnya.

Sanggar Seni Ikambe sering menerima Job permainan gendang musik tradisional makasaar, Tari empat etnis dan tari padduppa, tari pepe-pepeka rimakka, ganrang bulo dan hampir semua tari nusantara bisa

"Ketua Sanggar Seni Ikambe Bontolangkasa, S. Kadir Sijaya" Usai menggelar "Tari Kolosal Gau Maraja"

Demikian halnya yang dikatakan Ketua Sanggar Seni Ikambe, S. Kadir Sijaya bahwa selama mewabahnya Copid19 ditengah masyarakat, kami sebagai pekerja seni sama sekali fakum dan tidak menerima Job main. Akibatnya seluruh pemain yang menggantungkan mata pencahariannya otomatis berhenti.

Para pemain sudah berkeluarga dan punya anak, tapi mau di apa, karena ke adalah yang membuat kita berhenti main dan tidak menerima jadwal main karena mengikuti anjuran memerintah. Kita semua hanya bisa berdoa agar keadaan ini cepat berlalu dan kita kembali manggung  sebagai Seniman, bener sejumlah pemain Sanggar Seni Ikambe. (Tri/MIH)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top