Info update
Loading...
Senin, 10 Agustus 2020

BRI Unit Bontonompo Diduga Kecewakan Kelompok Tani Program KUR Kementrian Pertanian


GOWA (MEDIA INDONESIA HEBAT) Ratusan Kepala Keluarga khususnya anggota  Kelompok  tani yang ada di sejumlah Desa Kec Bontonompo kecewa dan marah kepada pelayanan Unit  BRI Bontonompo perihal  KUR yang diprogramkan Dirjen Kementerian  Pertanian  RI tak kunjung direalisasikan, berkas bolak-balik dari kordinator Kelompok Tani dengan BRI Unit Bontonompo .
"Surat tugas Syawaluddin Rala yang mendapat mandat dari Dirjen Kementrian sepertinya tak bermakna Dimata BRI Unit Bontonompo"

Hal ini lantaran proposal pengajuan KUR petani yang masuk di BRI unit Bontonompo terkesan dimain-mainkan pihak  pegawai nya khususnya yang menangani KUR. Banyak  alasan dan pertanyaan  ketika berkas kelompok tani diajukan bahkan kami sudah dua kali mengambilnya disuruh  perbaiki hanya karena tertulis  Bank syariah. Setelah diperbaiki ada lagi alasan  sehingga kami terpaksa mengambil kembali.

Program ini sangat tidak semuda  apa  yang dipaparkan sebelumnya karena betul-betul ingin membantu petani. Kementerian pertanian  digambarkan saat pertemuan antara perwakilan  petani dengan pihak Bank sebagai  instansi yang dititipi  anggaran dari dirjen pertanian untuk disalurkan kepada  Kelompok  tani yang anggarannya sebesar Rp 50 juta per petani tanpa embel-embel.

Para petani  sangat  berharap  karena dengan mendapatkan KUR melalui kelompok  tani, tentu lebih muda dan terarah. Apalagi kelompok tani ini dibentuk  dan diketahui  pemerintah setempat. Namun dalam perjalanan nya tidak semudah apa yang dibayangkan para petani. Karena pihak BANK dianggap tidak memberi kemudahan bahkan cenderung mengada-ngada, dan menyepelekan  program dari presiden Jokowi  apalagi kalau hanya program menteri pertanian saja.

Melalui  Kordinator kelompoknya yang selama  ini berbulan - bulan kumpulkan data petani  mulai dari KK, KTP , surat nikah keterangan usaha bagi yang bermohon kini sudah selesai semua.

Namun setelah semua selesai, pihak BANK BRI sepertinya mengabaikan proposal kelompok tani yang sudah terkumpul itu. Bahkan pihak pegawai BRI Unit Bontonompo mengatakan itu tidak ada, ini yang dari BRI bukan dari kementrian. Kami disini sudah lama mengololah KUR, beber kordinator kelompok tani dengan kecewa menirukan jawaban salah satu pegawai BANK BRI unit Bontonompo, baru-baru ini.

Sejumlah anggota  mengatakan kami sudah susah tapi  dipersulit lagi, kami sudah siapkan semuanya, termasuk  kopian ktp, KK, buat surat keterangan usaha dn kopi surat nikah dan nomor  hp masing-masing petani tapi hasilnya seperti ini, hanya nol besar.

Ratusan berkas petani menumpuk dirumah koordinatornya diambil dari BRI kembali  karena tidak kunjung diproses. Dengan berbagai alasanya bahkan pihak  Survey dari BANK rupanya  tidak menghargai  kepada kordinator sebagai orang yang terdekat dari petani sejak awal dengan  dian-diam ke lokasi tanpa ada pemberitahuan.

Kami kan yang tahu kelompok ini dan itu, seharusnya beri tahu dong agar kami bisa temani ke lokasi, karena Kamilah yang mengumpulkan berkasnya, ujar kordinator yang tak mau disebut namanya. Kami punya kelompok petani perempuan yang berjumlah  100 orang (KK). Mereka mau dulu karena dibilang tidak ada jaminan surat tanah dan mudah mendapatkannya.

Program Dirjen Kementrian dipermainkan pihak BRI Unit Bontonompo. Demikian halnya orang orang yang diberi mandat tugas dari Dirjen kementrian sarana dan prasarana seperti  Sawaluddin Rala yang mengawal program KUR kepada kelompok tani. Demikian juga kepada Hasan Empo yang mendapat tugas yayasan insan cita dalam mengawal kelompok tani tersebut.

Dengan  caranya sendiri, berkas kelompok Tani seperti nya tidak mendapatkan respon. Bolak balik  dari kantornya dengan berbagai alasan, pastilah kami kecewa, Kami yang yang uber-uber pertanyaan dari petani, kami didatangi terus, ujar kordinator kelompok tani.

Harapan terbesar para Petani adalah ketika bisa cair KUR yang di ajukannya melalui  Kelompok. Dianggap bisa maksimal hasilnya ketika nanti enam bulan baru kita bayar, makanya kami bersemangat karena ada waktu longgar diberikan yakni 6 bulan baru kita bayar lagi, pungkas para petani.

Namun pihak petani merasa heran karena hanya BRI Bontonompo saja yang mempersulit kelompok tani karena  di BRI lain para petani khususnya yang mengajukan KUR tidak merasakan seperti ini. BERKAS KELOMPOK  tani langsung diambil yang dikumpulkan ketua kordinatornya.

Kelompok seperti ini, kan ada basis massanya, apalagi kalau dari petani, kasian itu kalau tidak segera terwujud, harapannya untuk meningkatkan ekonomi keluarga karena berharap ada hasil yang ingin dicapai tapi kok dipersulit pihak BANK ?

Kelompok tani rencananya akan demo ke kantor BRI unit Bontonompo jika tak merealisasikan KUR yang diajukan  Kelompok tani. Salah seorang pegawai BRI Unit Bontonompo ngotot mengatakan bahwa KUR ini sudah lama berjalan disini, dan bukan program dari kementrian, bebernya.

Seharusnya pimpinan BRI  yang harus bertanggung jawab, kalau memang ini program kementrian janganlah ada kesan kelompok tani di persulit. Karena biasanya  itu memang sudah ada anggaran yang diberikan kepada BANK untuk mengolah saja dan diberikan kepada masyarakat atau kepada kelompok tani yang bermohon. Sehubungan dengan masalah ini, kepala unit BRI Bontonompo berusaha dihubungi namun selulernya sedang tidak aktif sampai berita ini edar (TRI/MIH)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top