Masyarakat Cikoang Butuh Air Bersih PDAM Agar Bisa Mengalir Lancar Dipelaksanaan "Maudu Lompoa" Besok
TAKALAR (MEDIA INDONESIA HEBAT) Maudu Lompoa Cikoang, berlangsung besok, Kamis tanggal 4/11/21 pelaksanaan agenda tahunan Maudu Lompoa Cikoang Kab Takalar.
Masyarakat berharap dalam pelaksanaannya itu tidak merasa terganggu karena kekurangan suplai Air bersih PDAM. Olehnya itu panitia bersama masyarakat Cikoang memohon agar air bersih dari PDAM Kab Takalar bisa berjalan lancar.
Saat ini, warga Cikoang sangat membutuhkan air bersih PDAM berjalan normal, terlebih lagi saat hari puncak agenda tahunan Maudu Lompoa ini yang kebetulan besok hari Kamis, 4/11/21 akan dihelat, beber Krg Nojeng salah satu Tokoh dipelaksanaan Maudu Lompoa melalui Pesan singkatnya.
Pelaksanaan ini dirangkaikan dengan sejarah kelahiran nabi Muhammad SAW. Banyak sekali tradisi-tradisi yang mendapat pengaruh dari agama Islam.
Salah satunya adalah Maudu Lompoa, sebuah tradisi yang dilakukan masyarakat Takalar sebagai puncak perayaan dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini berpusat di Sungai Cikoang, Kabupaten Takalar.
Maudu Lompoa menjadi salah satu bukti dimana dua unsur yang berbeda, yaitu agama dan kebudayaan lokal dapat bersatu membentuk sebuah tradisi turun-temurun. Semua jenis lapisan masyarakat ikut bergabung dalam merayakan tradisi Maudu Lompoa.
Keunikan dari tradisi Maudu Lompoa terletak pada julung-julung atau kapal kayu yang dihias sedemikian rupa menggunakan kain warna-warni.
Di dalam kapal-kapal itu terdapat berbagai macam bahan pokok mulai dari telur yang juga diwarnai berbagai macam warna, serta hasil bumi dari wilayah sekitar Kabupaten Takalar.
Selain telur dan hasil bumi, julung-julung juga diisi dengan perlengkapan sehari-hari seperti pakaian, celana, sampai perlengkapan mandi seperti pasta gigi dan sabun.
Semua hiasan yang terdapat di dalam julung-julung merupakan sebuah simbolisasi bahwa ajaran Islam masuk ke wilayah Cikoang dibawa oleh para pedagang.
Aneka sesaji juga dihadirkan sebagai pengisi julung-julung seperti bakul besar yang terbuat dari anyaman daun lontar atau biasa disebut “Baku Maudu” oleh warga setempat.
Dimana di setiap bakul diisi oleh nasi setengah matang yang dilengkapi dengan lauk ayam kampung. Julung-julung ini nantinya akan dikumpulkan di sebuah titik yang menjadi tempat pelaksanaan berbagai macam prosesi.
Isi dari julung-julung pun akan dibagikan kepada semua orang yang menghadiri acara Maudu Lompoa ini.(Kadir Sijaya/Red/MIH)
0 komentar :
Posting Komentar