Info update
Loading...
Sabtu, 09 April 2022

Rumah Sudah Rusak, Pemerintah/Bandara Belum Bebaskan

 

Pak Presiden Jokowi mohon kami dibantu, Rumah kami Sudah Rusak parah namun Pemerintah/Bandara belum beri ganti rugi.


"Saat mengikuti rapat bersama JM Angkasapura tanggal 18-Desember 2019, Dok-Mediaindonesiahebat.com)

MAROS (MEDIA INDONESIA HEBAT) Warga pemilik rumah yang berlokasi Dusun Pao-Pao, Desa Baji Mangngai Kec Mandai Kab Maros keluhkan lambatnya pembebasan lahannya. Menyusul hampir semua rumah warga retak dan mengalami kerusakan, akibat getaran pesawat yang hanya dibatasi pagar Bandara saja. Hal ini disampaikan Haruna kepada Wartawan Media ini, Minggu/10/4/22.


Lebih jauh dikatakannya bahwa dirinya perna dipanggil rapat 18-12 2019 lalu oleh pihak JM Angkasapura, namun herannya sampai sekarang belum kelar-kelar permasalahan hak kami sebagai warga.

Warga sangat berharap, bahwa pemerintah pusat melalui bapak Presiden Jokowi segera  turun tangan mangatasi masalah rakyat khususnya yang ada di dusun Pao-Pao. Rumah kami sudah rusak , lahan warga sudah tidak bisa lagi banyak beraktifitas didalamnya. Tempat kami sangat berdekatan Bandara, getaran dan deringan pesawat tidak nyaman lagi, kami merasa terganggu dan terancam pak, ujar Haruna bersama warga lainnya.

Saat ini, kami benar-benar berharap kepada bapak Presiden RI Pak Jokowi agar memerintahkan untuk segera ditindak lanjuti keluhan rakyat nya. Apalagi kami ini didusun Pao-Pao memilihnya waktu suksesi pilpres, tolonglah kami ini sebagai rakyatnya bapak, ujar Haruna  penuh iba. 

Pembebasan lahan warga Pao-Pao kurang lebih dari 7 Hektar, tambah ratusan rumah batu dan rumah panggung tentu tidak berat bagi negara kalau pemerintah mau. Keselamatan jiwa raga kami jauh lebih berarti, karena kami ini rakyatnya bapak. Tempat kami sudah mulai rusak akibat getaran pesawat yang berjarak sangat dekat. Rumah Warga sudah sangat berdekatan dengan lapangan Bandara Sultan Hasanuddin yang hanya dipisahkan dengan pagar Bandara. 

"Salah seorang warga Pao-Pao perlihatkan Berkas kepemilikan tanah warga"

Warga juga tidak bisa lagi berbuat apa-apa didalam lokasinya sendiri karena, karena asap sampah saja ketika dibakar warga mendapatkan teguran dari pihak Bandara, apalagi yang dekat sekali dengan Pompa Pertamina Bandara, terus terang kami selalu dihantui rasa takut dan cemas, bebernya.

Sejumlah warga Pao-Pao menuturkan perihal yang dialaminya sampai saat ini, rumah sudah rusak, retak dan sudah tidak tenang tinggal didalamnya kuatir roboh. Deringan suara pesawat yang  besar sangat mengganggu, apalagi hanya di antarai pagar tembok Bandara. Sudah sangat mengkawatirkan keselamatan nyawa keluarga. Apalagi warga yang berdekatan dengan Pertamina Bandara. 

Menurut warga Pao-Pao, sudah dianggarkan dan dibebaskan hanya saja dialihkan ke dusun Baddo-Baddo pembayarannya. Warga disini mengenalnya dengan sebutan pembebasan yang tertukar. Hal itu terjadi karena tidak sesuai harga lahan yang sebenarnya, ujar Haruna sebagai saksi hidup yang tinggal di Pao-Pao.(Red/KS/MIH

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top