Info update
Loading...
Sabtu, 18 Juni 2022

Menteri Sri Mulyani Curhat Tentang "Utang Indonesia" Masih Tahap Aman ?

JAKARTA (MEDIA INDONESIA HEBAT)  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dirinya terkadang suka terbawa perasaan jika membicarakan utang. Hal ini disampaikan dalam agenda UI International Conference on G20, Kamis/16/6/22

Meskipun dalam kesempatan itu, Sri Mulyani mengklaim kondisi utang relatif aman dibandingkan negara lain. Ia menyebut rasio utang Indonesia terhadap product domestic bruto (PDB).

"Kalau bicara utang di Indonesia, biasanya sedikit baper (bawa perasaan)," ungkapnya, dalam acara UI International Conference on G20.

Rasio utang kita terhadap PDB sebenarnya sekarang turun menjadi 13,8% dari PDB. Jika dibandingkan dengan banyak negara di dunia, ini masih dalam taraf yang relatif aman," terang Sri Mulyani.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dirinya terkadang suka terbawa perasaan jika membicarakan utang. Hal ini disampaikan dalam agenda UI International Conference on G20.

Meskipun dalam kesempatan itu, Sri Mulyani mengklaim kondisi utang relatif aman dibandingkan negara lain. Ia menyebut rasio utang Indonesia terhadap product domestic bruto (PDB).

"Kalau bicara utang di Indonesia, biasanya sedikit baper (bawa perasaan)," ungkapnya, dalam acara UI International Conference on G20, Kamis (16/6/2022).

"Rasio utang kita terhadap PDB sebenarnya sekarang turun menjadi 13,8% dari PDB. Jika dibandingkan dengan banyak negara di dunia, ini masih dalam taraf yang relatif aman," terang Sri Mulyani.

Sedangkan negara lain, Sri Mulyani mengungkap ada yang sampai mengalami kenaikan rasio utang dari 60%, 80% hingga 100%. Dengan kenaikan itu, menurutnya lebih dramatis dibandingkan Indonesia.

"Untuk negara yang berpenghasilan rendah dan rentan situasinya menjadi tidak berkelanjutan. Begitu banyak negara berpenghasilan rendah sebenarnya dalam risiko yang sangat mengerikan atau mendekati krisis keuangan," tuturnya.

Perihal utang negara ini, Sri Mulyani juga bercerita bagaimana pembicaraan antar menteri keuangan jika bertemu. Hal ini yang dia lakukan saat bertemu dengan Deputy Prime Minister Lawrence Wong.

"Kemarin saya baru saja berkunjung ke Singapura dan ngobrol lagi dengan DPM Lawrence Wong, serta menteri keuangan. Kami selalu sebagai menteri keuangan, percakapan pertama selalu tentang apakah fiskal Anda sudah kembali normal ?" ungkapnya.

Pertanyaan itu muncul terus terutama dalam dua tahun belakangan ini. Bahkan negara juga memasuki tahun ketiga mengalami defisit.

"Itu menciptakan peningkatan utang publik untuk negara yang bahkan sebelum pandemi memiliki rasio utang publik terhadap PDB yang tinggi," pungkas Sri Mulyani.
(Kadir Sijaya-Tri/Red/MIH)




0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top