Info update
Loading...
Rabu, 26 Juli 2023

Mantan Kadisdik Provinsi Angkat Bicara, Benarkah Ada Penjualan Seragam Sekolah Di Takalar ?



TAKALAR (MEDIA INDONESIA HEBAT) Menyikapi adanya sinyalemen penjualan seragam sekolah untuk anak SMA, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, HM Andi Iqbal Najamuddin akan memanggil semua kepala UPT SMA Negeri di Takalar.

Hal itu setelah sejumlah sekolah SMA di Takalar diduga memperjual belikan seragam sekolah dan atribut kepada peserta didik baru tahun ajaran 2023.

Mantan Kadisdik Provinsi Sulsel, Dr Setiawan Aswad, merasa prihatin kalau betul ada begitu, namun pihaknya memberikan penjelasan melalui sambungan WA nya .

Dalam tanggapannya menuliskan bahwa, sesuai ketentuan pembelian seragam siswa itu diserahkan kepada siswa yang bersangkutan. Namun tidak boleh ada paksaan kepada siswa yang bisa membebani orang tua siswa untuk membeli seragam kepada pihak/penyedia baju tertentu, tulis Pj Bupati Takalar, Dr Setiawan Aswad saat membalas WhatsApp Media Indonesia Hebat penjelasan ini adalah mantan Kadisdik Provinsi Sulawesi-Selatan, yang saat ini menjabat PJ Bupati Takalar. 


Demikian juga yang dikatakan HM Iqbal Najamuddin bahwa, tidak ada kewajiban pembelian seragam di sekolah, tapi diwajibkan semua anak sekolah pakai seragam demi keseragaman bagi siswa itu sendiri.

Lebih jauh dikatakan bahwa, nanti kita akan panggil semua kepala UPT SMA di Takalar yang memberatkan, selalu mewajibkan anak sekolah beli seragam. Tidak apa-apa beli seragam di sekolah tapi jangan pembeliannya itu dengan harga yang mahal, harus dengan harga yang sama dengan di pasar,” beber HM Iqbal Najamuddin saat dikonfirmasi Rakyat Sulsel, Rabu (26/7/2023).

Muhammad Iqbal  juga berjanji akan berkoordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel di Takalar soal keluhan orang tua siswa yang diduga diberatkan pembelian baju seragam di sejumlah sekolah SMA di Takalar.

“Sanksi utamanya itu kalau terbukti menjual seragam kita akan tegur. Intinya sekolah boleh menyiapkan segaram yang dikelola oleh koperasi tapi jangan memberatkan orang tua siswa dengan harga mahal,” beber HM Iqbal Najamuddin.

Seperti pemberitaan sebelumnya, sejumlah sekolah yang diduga menjual seragam sekolah kepada peserta didik baru tahun ajaran 2023, di antaranya, UPT SMA Negeri 2 Takalar, dan UPT SMA Negeri 3 Takalar.

Meski telah disepakati antara orang tua siswa dengan pihak komite sekolah soal penjualan baju seragam tersebut, namun sejumlah orang tua siswa mengeluhkan pembelian baju seragam tersebut karena dinilai kemahalan dari harga pasar.

“Katanya pendidikan gratis, kenapa kita diarahkan untuk membeli baju seragam. Ini tentunya memberatkan kami selaku orang tua siswa dengan harga seragam yang mahal,” ujar salah seorang orang tua siswa UPT SMA 2 Takalar bernisial I.

Sementara, Sekretaris Komite UPT SMA Negeri 2 Takalar, Abdul Karim membantah tuduhan tersebut, dia mengatakan tidak mewajibkan peserta didik baru untuk membeli seragam di sekolah UPT SMA Negeri 2 Takalar.

“Bukan mewajibkan, kantin kejujuran sekedar menyediakan adapun tergantung orang tua siswa mau dia belikan atau tidak bukanlah persyaratan mutlak tapi sesuai keinginan,” jelas Abdul Karim.

Sementara, Kepala UPT SMA Negeri Takalar Drs. Abdullah mengarahkan pewarta untuk mengkonfirmasi ketua komite UPT SMA Negeri 3 Takalar.

“Kita konfirmasi ketua komite UPT SMA Negeri 3 Takalar nanda, saya masih istirahat di rumah belum masuk berkantor,” ujar Drs. Abdullah.

Sampai berita ini dimuat ketua komite UPT SMA Negeri 3 Takalar belum berhasil dikonfirmasi. (Red/MIH/KS)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top