Info update
Loading...
Jumat, 04 Agustus 2023

Warga Laikang Sujud Syukur Kalau Ada Masuk Perusahan Industri, Serap Tenaga kerja Lokal.


TAKALAR (MEDIA INDONESIA HEBAT) Pada dasarnya masyarakat setuju kalau sekiranya harga tanah ganti rugi rencana pembangunan industri PT Tiran yang berlokasi di Laikang dinaikkan sedikit dari harga yang sudah dipatok. 

Sejumlah pemilik lahan, merasa bersyukur kalau ada pembangunan masuk di daerah Takalar, termasuk di Laikang ini. Warga bahkan sujud sukur dengan alasan masuknya industri tentu menyerat tenaga kerja lokal, sehingga tak ada pengangguran, ekonomi warga tentu lebih baik, beber Dg Iswan.

Lebih jauh dikatakan, bahwa kalau ada aksi demontrasi itu bukan berarti warga tidak setuju. Hanya saja permasalahan harga yang menjadi pertanyaan pemilik  lahan, kerena dianggap terlalu  rendah, bebernya.

Adanya belasan Pengunjuk rasa yang mengatasnamakan dari Aliansi Mahasiswa Takalar Bersatu (AMTB)  menggelar Demonstrasi didepan kantor Bupati Takalar, itu bukanlah dari warga pemilik lahan, Jum’at 04 Agustus 2023.

Jenderal lapangan dalam pernyataan Sikapnya mengungkapkan bahwa Rencana Pembangunan kawasan Industri di Laikang sangat merugikan pihak  pemilik lahan. Harga yang murah dan dianggap tidak sesuai NJOP tanah tentu menjadi pertanyaan besar bagi pemilik lahan. Oleh sebab itu hari ini, kami turun kejalan untuk melakukan aksi demontrasi karena banyak kekeliruan dan ketimpangan yang terjadi pada pembebasan lahan transmigrasi yang terjadi pada pembahasan lahan transmigrasi yang ada di Laikang, pungkas Uddin.

Diketahui bersama, bahwa lahan yang digarap bertahun tahun oleh masyarakat hanya diberikan kompensasi sebesar Rp 5000 untuk STPP, Rp 8000 untuk AJB, RP 11500 untuk sertifikat, dengan beberapa intervensi oleh beberapa oknum untuk melancarkan pembebasan lahan yang dilakukan perusahaan swasta PT.Tiran Indonesia, tentunya kami anggap tidak manusiawi dalam memberikan kompensasi dikarena lahan yang digarap bertahun-tahun yang lakukan masyarakat dijadikan penyambung hidup masyarakat Laikang selama 1 tahun ke depan. 

Oleh karena itu,  hati nurani kami ini bergerak sehingga turun kejalan untuk melakukan aksi demontrasi dengan membawa beberapa tuntutan terhadap PT Tiran dan juga kepada Pemkab Takalar sebagai pemilik wilayah.

Kami Mendesak pemerintah Daerah (Pemda) Takalar untuk memanggil PT. Tiran Indonesia untuk duduk bersama dengan masyarakat TAKALAR untuk transparansi pada pembebasan lahan transmigrasi di Desa Laikang.

Mendesak Panglima dan Kapolri untuk menindak oknum yang kami duga melakukan intervensi terhadap masyarakat Laikang terkait Kompensasi pembebasan lahan Laikang yang sangat murah.

Mempertanyakan mengapa PT.Tiran Indonesia membuat surat pernyataan untuk masyarakat Laikang terkait Kompensasi pembebasan lahan yang dilakukan oleh oknum yang disebut diatas.

Mendesak kementrian Transmigrasi dan kementerian terkait untuk Segera meninjau lahan Laikang agar tidak berpolemik berkepanjangan.

Menanggapi aksi belasan yang mengatasnamakan mahasiswa peduli, melalui hubungan langsung WhatsApp, PJ Bupati Takalar saat dipertanyakan aksi  tersebut. Dr Setiawan Aswad dalam balasan  WA nya dikatakannya. 

"Begitulah Takalar dek. Mungkin karena begitu masyarakat, sehingga banyak investor berpaling menjauh, sehingga Takalar seperti ini terus, tulisnya".

Lebih jauh dikatakan bahwa atas nama pemerintah Takalar sangat ingin kalau kita semua membuka lebar perusahaan masuk menanam modalnya untuk kemajuan daerah. 

Perlu diketahui bersama bahwa hampir semua daerah maju pesat karena banyak perusahaan industri masuk. Tenaga kerja lokal dipastikan terserat, sehingga mengurangi pengangguran dan ekonomi warga tentu lebih bagus, pungkas Setiawan Aswad.(Redaksi MIH)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top