Info update
Loading...
Sabtu, 10 Agustus 2024

Kotak Kosong Dikuatirkan Menang Dalam Pilgub Sulsel ? Makassar ini Sudah Ada Pengalaman.


Direktur MAPPILU-LIPPI, S.Kadir Sijaya.

MAKASSAR (MEDIA INDONESIA HEBAT) Dalam percaturan politik di tanah Sulsel kini semakin membingunkan, jika para pemimpin Partai besar yang mengusung hanya satu pasangan dalam Pilgub Sulsel. 

Rakyat di Sulsel belum waktunya disuguhkan hanya satu pasangan maju, banyak kader partai dan banyak figur yang hebat-hebat dalam mencari kepemimpinan masa depan bangsa khususnya nya Gubernur dan wakil Gubernur Sulsel, pungkas Direktur Masyarakat Pers Pemantau Pemilu dan Lembaga Independen Pemerhati Pemerintahan Indonesia (MAPPILU-LIPPI), S.Kadir Sijaya.


Kalau hanya satu pasang maju, tentu tak ada pilihan lain bagi rakyat yang punya suara dalam pilgub. Oleh karenanya sangat bijak sekali kalau partai pengusung berpikir sejernih mungkin dalam memberikan dukungannya agar ada pilihan lain. Dan tutup rapatlah wacana hanya kepada satu pasang yang bisa maju. 

Karena andaikan perseorangan bisa maju dan bersyarat maka dipastikan akan ada beberapa sosok yang mau maju. Sulsel ini banyak orang hebat, potensi kepemimpinannya tak diragukan lagi.

Mengapa begitu, karena banyak sosok atau figur yang lebih cakep dan hebat dalam memimpin, bahkan prestasi demi prestasi teruji dalam kepemimpinannya, ungkap S.Kadir Sijaya dalam keterangannya kepada mediaindonesiahebat.com Minggu, 10/8/2024.

Lebih jauh dikatakannya, bahwa rakyat di Sulsel ini belum saatnya di suguhkan dalam Pilgub dengan Kotak Kosong. Banyak Figur yang bisa untuk membangun Sulsel kedepan yang lebih baik dengan cara tehnis nya masing-masing, ungkapnya lagi .

Oleh karena nya Partai pengusung jangan kecewakan rakyat, setidaknya ada Partai yang berani mengusung pasangan yang lain untuk bersaing maju dari ASS-Fatma Rusdi. Alangkah hebatnya partai jika mengusung pasangan lain lalu menang ? Dan alangkah celakanya dan ruginya partai jika kotak kosong menang ? Pasti berimbas dalam pemerintahan Sulsel kedepannya, bebernya lagi.

Bukan menakut-nakuti , sejumlah daerah perna terjadi kotak kosong menang. Oleh karenanya kita tak ingin lagi begitu. Semua ini berpulang lagi ke petinggi Partai agar setidaknya ada dua pasangan maju dan menjadi refrensi pilihan rakyat dalam Pilgub Sulsel yang tak lama lagi dihelat.

Ini pestanya rakyat, suaranya rakyat yang dipertaruhkan dalam menentukan pemimpin masa depan nya rakyat lima tahun kedepannya, beber Direktur Masyarakat Pers pemantau Pemilu dan Lembaga Independen Pemerhati Pemerintahan Indonesia (MAPPILU-LIPPI).

Partai Politik Pengusung Jangan Ambisi Mengusung Satu Pasangan, Kotak Kosong karena bisa Membuat Rakyat Memilih Tidur Dirumahnya Ketimbang Datang Ke TPS, akibatnya Demokrasi tidak berjalan sebagaimana mestinya. 

Banyaknya pemberitaan tentang wacana kotak kosong dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali mencuat setelah Partai Gerindra memberikan rekomendasi kepada pasangan Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi akhir-akhir ini.

Kalau ada pasangan lain maju bersaing dengan pasangan ASS-Fatma Rusdi, tentu sangat baik pula bagi pasangan ini karena disinilah teruji siapa pilihan rakyat yang tepat, ujar pria kelahiran 10- Desember 1968 dengan 7 cucu ini.

Kalau terjadi Kotak Kosong maka bisa jadi suara benar-benar terjadi kosong alias tidak ada suara. Karena rakyat tak diberi pilihan lain dalam memilih pemimpinnya. Fenomena ini memicu sindiran mengenai apakah kotak kosong akan mempermalukan partai yang memilih kandidat. 

Masih ada waktu bagi partai politik untuk berpikir demi masa depan Demokrasi, agar partai bisa melihat secara utuh. Jangan mendominasi pasangan yang dianggap punya pengaruh lalu menjatuhkan pilihan yang tidak memberikan ruang kepada rakyat untuk memilih yang lain. 

Dessi' panggilan akrab Direktur MAPPILU-LIPPI, menilai bahwa Sangat buruk bagi Demokrasi kita di Sulsel ini kalau perjuangan Reformasi dikerdilkan hanya karena dugaan ambisi pengurus partai di Pusat yang berfokus pada satu pasangan saja. Tidak diragukan Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi, tapi alangkah bijaksana kalau sejumlah pasangan maju.

Dikatakannya, Demokrasi yang lahir dijaman Reformasi adalah perjuangan kita semua, sunggu banyak kenangan manis dan pahit waktu itu. Bukankah pemilihan adalah haknya rakyat karena merekalah yang punya suara dalam bilik kotak suara untuk memilih pemimpinnya kelaq, pungkas Dessi lagi kepada media ini .(RED/MIH/Tim/Msr)


0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top